Artinya: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dalam Faidul Qodir karya Al Munawi dijelaskan, memberi makan buka puasa di sini boleh makan malam atau kurma.
Jika tidak bisa itu, maka bisa pula dengan seteguk air.
Baca: Curhat Vanessa Angel Pada Sang Mama Tiri, Ingin Menikah, Siapa Calon Suaminya?
Selain itu, keutamaan lain diperoleh dari doa orang yang diberi menu untuk berbuka puasa.
Apabila orang yang diberi hidangan berbuka puasa itu mendoakan si pemberi, niscaya doanya menjadi doa mustajab (mudah dikabulkan).
Nabi Muhammad SAW bersabda.
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, dan doa orang yang terdzolimi." (HR Tirmidizi dan Ibnu Hibban)
Dalam suatu riwayat, disebutkan waktu berbuka puasa adalah waktu terkabulkannya doa.
Karena saat itu, orang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah SWT.
Apalagi yang Anda tunggu.
Mari saling berebut mencari ridho dan pahala Allah SWT.
Berbagai takjil sebagai hidangan berbuka puasa merupakan upaya nyata yang bisa dilakukan banyak orang.
Demikian penjelasan mengapa di bulan Ramadhan banyak orang yang saling berlomba-lomba memperoleh pahala dengan bersedekah.
Semoga bermanfaat bagi Anda. (tribunjateng fajar/bahruddin achmad)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mengapa Banyak Orang Berbagi Takjil Saat Buka Puasa Ramadhan, Begini Penjelasannya,