News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Pasca Serangan di Masjid Christchurch, Megan Lovelady Pun Bersahadat (Bagian II)

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megan Lovelady kini telah diterima sebagai saudara seiman.

Tulisan berikut adalah kelanjutan dari berita berjudul Aksi Solidaritas Pasca Serangan di Masjid Christchurch Mengantar Lovelady Jadi Mualaf (Bagian I) yang disarikan dari ganaislamika.

SETELAH diberitahu oleh Pak Polisi untuk langsung masuk saja ke dalam gedung, Megan segera masuk ke dalamnya.

"Begitu aku masuk ke tempat itu, aku dipanggil sister (saudara perempuan), dan itu (rasanya) begitu indah," kata Megan Lovelady.

Sambil bercerita Megan menangis, "Dia (Pak Polisi) adalah yang menyebabkan semua ini. Aku hanya ingin berterima kasih padanya karena telah membawaku ke Allah."

Di gedung itu, bersama para wanita Muslim, Megan membantu untuk urusan dapur sampai sore hari.

Setelahnya, dia bertemu dengan seorang wanita yang bertanya apakah dia ingin tahu lebih banyak tentang Alquran?

Megan berpikir, "Sweet as, tentu saja – aku berpikiran terbuka. Aku punya waktu".

"Aku selalu sangat haus akan pengetahuan dan telah mempelajari banyak agama yang berbeda sebelumnya, (namun) tidak pernah ingin mengikutinya, tetapi hanya selalu tertarik pada informasi (yang terkandung di dalamnya," kata Megan bercerita.

Brenton Tarrant ketika dihadirkan di pengadilan Sabtu (16/3/2019). Tarrant dikenai dakwaan pembunuhan kepada jemaah Masjid Al Noor dan Linwood ketika Shalat Jumat di Christchurch, Selandia Baru (15/3/2019). Wajahnya diburamkan untuk mempertahankan haknya mendapat persidangan yang adil. (POOL New via Sky News)

Ketika wanita Muslim itu berbicara kepadanya tentang rukun iman, Megan berkata, "Rasanya…. ya, aku percaya itu. Aku mengerti itu. Aku setuju dengan itu. Caramu mengatakannya sekarang membuat banyak masuk akal bagiku."

Megan melanjutkan, "Seseorang memberiku Alquran pertamaku. Aku membaca, membaca, dan membaca, dan terus kembali ke pusat pertemuan. Sampai (tempat itu) ditutup (karena saat-saat kritis pasca penembakan massal sudah terlewati)."

"Aku ingin bertemu teman-teman baruku, jadi aku pergi ke Masjid AI Noor. Aku tidak berniat menjadi seorang Muslim, tetapi sekarang aku sangat ingin tahu (tentang Islam)."

Pada 2 April 2019, Megan masuk ke dalam masjid untuk pertama kalinya.

"Satu-satunya cara yang aku bisa gambarkan adalah seperti: ‘Engkau telah di rumahmu’," kata Megan.

Dua pengunjung non-Muslim lainnya sudah berada di Masjid Al Noor, mereka sedang berdiskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada salah seorang Muslim di sana.

Pemakaman pertama untuk ayah dan anak korban pembantaian di masjid Kota Christchurch, Selandia Baru telah berlangsung, Rabu (20/3/2019). (Tangkapan Layar Video Dw.com)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini