dan "Robbana atina fiduunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar"
Kemudian dianjurkan juga banyak shalat malam, shalawat, shodaqoh pada malam Lailatur Qoadar.
Ibadah di malam Lailatul Qadar akan diterima bagi mereka yang mempunya hati bersih.
Hal ini karena di 10 hari pertama Ramadhan adalah upaya membersihkan hati sehingga pada 10 hari terakhir hati sudah bersih.
Ketentuan Melaksanakan Itikaf
Secara etimologi, itikaf berarti berdiam diri di suatu tempat.
Namun, itikaf jika secara syariat adalah mengurung diri dalam masjid untuk melakukan ibadah sunnah.
Hukum itikaf adalah sunnah dan itikaf dikerjakan di setiap waktu dan diutamakan pada bulan Ramadhan, khususnya pada saat sepuluh hari terakhir untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qadar.
Hal utama pada saat melakukan itikaf adalah berniat karena Allah SWT.
Saat melakukan itikaf, kita tidak boleh keluar masjid.
Wahid Ahmadi mengatakan, yang diperbolehkan hanya saat melakukan kegiatan mendesak seperti buang air kecil atau berwudhu.
Dahulu Rasulullah melaksanakan itikaf melakukan segala kegiatan di dalam masjid, bersantap buka dan sahur, tidur, dan melakukan ibadah.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW biasa beritikaf pada tiap bulan Ramadhan sepuluh hari, dan tatkala pada tahun beliau meninggal dunia beliau telah beritikaf selama dua puluh hari. (HR Bukhari).
(Tribunnews.com/ Renald/ Nila Irdayatun Haziha/ Daryono)