Tak ada makanan yang lebih ikonik dengan lebaran selain ketupat.
Entah bagaimana awalnya, tapi secara turun temurun makanan ini seolah jadi ciri khas yang tak bisa hilang.
Ketika lebaran tiba, memang banyak orang-orang yang membuat makanan ini kemudian dibagi-bagikan ke tetangga.
Tak hanya ketupat plus opor biasanya, makanan yang juga ikut dibagi-bagikan adalah apem.
Kenapa apem? Menurut orang Jawa, makanan ini berarti permintaan maaf. Apem sendiri konon berasal dari bahasa Arab, Afwun, yang artinya maaf.
Kue-Kue Beraneka Ragam Ada di Setiap Rumah
Selain ketupat, hal yang pasti ada saat lebaran adalah kue-kue lebaran yang biasanya disajikan di toples-toples.
Rasanya memang tak ada satu rumah pun yang melewatkan hal ini. Bahkan orang yang paling tak mampu pun akan menyediakan kue-kue meskipun sederhana.
Hal yang unik dari tradisi ini adalah hampir setiap rumah itu kuenya tak sama persis.
Di satu rumah ada rengginang di rumah lain tidak, dan sebagainya. Tradisi kue-kue lebaran ini sendiri sudah ada sejak zaman Wali Songo katanya.
Tradisi Keliling Kampung dan Meminta Maaf
Nah, tradisi satu ini juga jadi hal sangat ditunggu ketika lebaran.
Berkeliling kampung lalu mampir ke setiap pintu rumah dan meminta maaf.
Jika di hari biasa kita agak segan untuk meminta maaf, kali ini tak ada lagi sungkan. Setiap orang pasti akan kita mintai maaf.