TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama mengumumkan protokol dalam memantau hilal jelang Ramadan 1441 Hijriah.
Hal itu seiring dengan pandemi Covid-19 atau virus corona yang melanda dunia termasuk Indonesia.
Kemenag telah menyiapkan protokol pemantauan hilal yang telah disesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan termasuk physical distancing atau menjaga jarak fisik.
Adapun terdapat tujuh rincian protokol pemantauan hilal yang telah diuraikan Kemenag.
Mulai dari jumlah peserta pemantauan hilal dibatasi hingga wajib gunakan masker dan dikuru suhu tubuhnya.
Baca: Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Doa Buka Puasa, Lengkap dengan Cara Baca dan Artinya
Baca: Bacaan Niat Puasa Ramadan 2020/1441 H, Lengkap dengan Syarat Berpuasa hingga Hikmahnya
Inilah 7 Protokol Pantau Hilal Ramadan 1441H dikutip dari Twitter @Kemenag_RI:
1. Peserta dibatasi maksimal 10 orang menyesuaikan dengan prosedur kesehatan
2. Pembatasan area antara perukyat dan undangan dalam pelaksanaan rukyatul hilal
3. Semua peserta wajib menggunkan masker dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk area pemantauan hilal
4. Petugas diimbau melakukan salat hajat agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugas
5. Setiap instrumen pemantauan meliputi teleskop, theodolite, atau kamera hanya dioperasikan oleh satu orang dan tidak saling pinjam pakai
6. Petugas yang dalam kondisi tidak sehat dilarang mengikuti rukyatul hilal
7. Petugas dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantaun yang telah ditempatkan
Sidang Isbat Kamis 23 April 2020