News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Gus Miftah Tanggapi Usulan Puasa Ramadan Diganti Fidyah karena Pandemi Corona: Kok Saya Gagal Paham

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab dengan sapaan Gus Miftah

TRIBUNNEWS.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman mengaku gagal paham dengan seseorang yang meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa meninggalkan puasa Ramadan.

Pria yang karib disapa Gus Miftah itu tak setuju jika ada fatwa yang memperbolehkan meninggalkan puasa Ramadan karena tengah menghadapi pandemi virus corona.

Menurutnya, warga saat ini sudah kesulitan ekonomi apabila harus membayar fidyah karena puasa Ramadan ditiadakan.

"Hari-hari ini kita dihebohkan dengan seseorang yang mengusulkan kepada MUI untuk mengeluarkan fatwa tidak berpuasa di bulan Ramadan di tengah pandemi virus corona, dengan cara membayar fidyah saja."

"Kok saya gagal paham, justru hari ini kita kesulitan ekonomi," ujar Gus Miftah, dikutip dari akun Instagram pribadinya @gusmiftah, Minggu (19/4/2020).

"Kalau meninggalkan puasa dengan membayar fidyah, mereka membayar dari mana?" tanya Gus Miftah.

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab dengan sapaan Gus Miftah (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Ia juga tak setuju jika puasa Ramadan ditiadakan karena akan memperburuk kondisi kesehatan.

Menurut Gus Miftah, Nabi Muhammad SAW menganjurkan berpuasa agar tubuh menjadi sehat.

"Kalau dikatakan faktor kesehatan, Rasulullah mengatakan, berpuasalah kamu, maka kamu akan menjadi sehat," terangnya.

Baca: MUI Sarankan Bukber saat Ramadan Tidak Usah Dilakukan Kecuali dengan Keluarga di Rumah

Baca: MUI hingga PBNU Imbau Umat Muslim Ibadah Ramadan di Rumah Selama Pandemi Corona

Baca: Ramadan di Tengah Corona, MUI: Jadikan Rumah sebagai Pusat Kegiatan Ibadah di Bulan Suci

Gus Miftah dengan tegas menyebut ada dua virus terkait agama di tengah pandemi virus corona ini.

"Maka hari ini saya dengan tegas mengatakan, jangan sibuk hanya virus corona, tapi ada dua virus yang mewabah di sekitar agama," ungkapnya.

Ia berujar, kedua virus tersebut adalah orang yang tak mengerti agama dan pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan politik.

"Pertama, orang yang bodoh apabila ikut-ikutan bicara agama."

"Kedua, demi kepentingan politik jualan agama, agama dijadikan komoditas politik," jelas dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini