TRIBUNNEWS.COM - Selama bulan suci Ramadan, umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak ibadah termasuk mengamalkan salat tarawih.
Salat tarawih termasuk qiyamul lail atau salat malam. Akan tetapi salat tarawih ini dikhususkan pelaksanaannya di bulan Ramadan saja.
Dalam praktiknya, di kalangan umat Islam di Indonesia salat tarawih ada yang dikerjakan sebanyak 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, sehingga total ada 11 rakaat.
Atau 23 rakaat dengan rincian, 20 salat tarawih dan 3 rakaat witirnya.
Berikut Tribunnews sajikan tata cara salat tarawih 11 rakaat dan keutamaan jika mengamalkannya dirangkum dari buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Sleman, Yogyakarta.
Baca: Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Ramadan 2020/1441 H untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
1. Tuntunan salat tarawih 11 rakaat
Pelaksanaan salat tarawih 11 rakaat terdapat dalam hadis riwayat Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738.
Hadis ini berbunyi:
"Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada Aisyah radhiyallahuanha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadan? Aisyah mengatakan: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah rakaat dalam salat malam di bulan Ramadan dan tidak pula dalam salat lainnya lebih dari 11 rakaat"
2. Salam setiap dua rakaat
Dasar pelaksanaan salat tarawih dengan dua rakaat salam didasarkan dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
“Salat malam adalah dua rakaat salam, dua rakaat salam." (hadis riwayat Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749).
Dengan demikian dalam pelaksanaan salat tarawih 11 dengan rincian 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir.
Maka 8 rakaat akan dibagi menjadi empat bagian dengan pelaksanaan dua rakaat salam, dua rakaat salam sesuai dengan hadis di atas.