News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Berpuasa di Benua Eropa: Tomy Puasa Hingga 18 Jam Lamanya, Subuh Jam 2 Pagi, Berbuka Jam 8 Malam

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas Mahasiswa Universitas Federal Kazan Hartomy Akbar Basory, 28 tahun, menjalani ibadah puasa di Kazan, Rusia. TRIBUNNEWS/HO

"Ke masjid dibatasi tidak sebebas tahun lalu," ujarnya.

Tahun lalu Tomy bisa berbuka di basement masjid.

Baca: Belajar dari Vietnam, Dibutuhkan Kepatuhan Masyarakat Agar Korban Covid-19 Semakin Berkurang

Di Rusia, menurut dia, setiap bangunan memiliki basement. Setiap masjid ada basement karena budaya Rusia selain karena dingin, bangunan-bangunan, memiliki basement.

"Tahun lalu setelah salat Maghrib takjilan kurma. Berbuka bersama, makan bareng, tapi cowok sama ceweknya dibedakan. Di meja sudah tersedia buah, sayur," kata dia.

Tomy adalah salah satu mahasiswa Universitas Federal Kazan, Rusia.

Keinginannya belajar di sana bermula karena keingintahuan. Dari menonton gala aksi yang mengidentikkan orang Rusia adalah mafioso.

Aktivitas Mahasiswa Universitas Federal Kazan Hartomy Akbar Basory, 28 tahun, menjalani ibadah puasa di Kazan, Rusia. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUNNEWS/HO)

"Waktu saya kecil saya melihat semua stereotype di film orang rusia selalu dikaitkan dengan mafia. Tapi masa iya tidak ada sisi baiknya? Dan selama pandemi corona ini aktivitas saya selain kuliah online, mengerjakan tugas online," katanya.

Tomy bercerita lagi, Rusia tak jauh bedanya dengan Indonesia dari jumlah penduduk yang banyak dan sama-sama memiliki ragam budaya.

Islam di Rusia merupakan agama terbesar kedua setelah agama mayoritas Kristen Ortodoks.

Baca: Gery Bersyukur Tak di-PHK Meski Gajinya Dipotong Perusahaan Agen Travel Hingga 30 Persen

Populasinya sekitar 20 juta penduduk atau 14 persen dari sekitar 142 juta seluruh penduduk Rusia.

Tomy tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPID).

Selama pandemi corona dan menjalani bulan puasa di sana, ia juga membuat acara donasi bersama PPID.

Selama di Kazan, ia bersama Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) Kazan Tim Divisi Kerohanian membuat kuliah tujuh menit (Kultum). (tribun network/denis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini