Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah satu dari cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian telah menemukan memasukkan puasa ke dalam rutinitas mungkin sangat bermanfaat terkait kesehatan jantung.
Satu studi kecil mengungkapkan puasa delapan minggu bergantian mengurangi kadar kolesterol jahat LDL dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.
4. Menurunkan Berat Badan
Puasa dapat menurunkan berat badan dengan membatasi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme.
Banyak pelaku diet yang berpuasa sebagai cara cepat dan mudah untuk menurunkan beberapa kilogram.
Secara teoritis, berpantang dari semua makanan dan minuman tertentu harus mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Beberapa penelitian juga menemukan puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang bisa menurunkan berat badan.
Bahkan, satu ulasan menunjukkan puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.
Selain itu, puasa ternyata lebih efektif daripada pembatasan kalori dalam menghilangkan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.
5. Meningkatkan Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah sejenis hormon protein yang penting dalam segala aspek kesehatan.
Faktanya, penelitian menunjukkan hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.
Puasa dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari, yang selanjutnya dapat mengoptimalkan kadar HGH.
Baca: Meski 18 Jam Lamanya, Dono Bersyukur Puasa di Inggris Kali Ini Lebih Hikmat di Tengah Pandemi Corona
Baca: Merasa Pusing atau Migrain Saat Lakukan Ibadah Puasa, Simak Cara Mengatasi & Kemungkinan Penyebabnya