News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2020

Shalat Idul Fitri Dilaksanakan Sendiri di Rumah, Penjelasan Hukum dan Keabsahannya

Penulis: Muhammad Husain Sanusi
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Umat Islam mengerjakan Shalat Idul Fitri di lapangan. Di masa wabah pandemi Covid-19 yang belum selesai umat Islam dibolehkan menggelar shalat Idul Fitri sendiri di rumah masing-masing untuk mencegah penularan wabah dan untuk keselamatan jiwa manusia.

TRIBUNNEWS.C0M - Pelaksanaan Shalat Idul Fitri maklum diketahui selalu dikerjakan secara berjamaah baik di masjid maupun di lapangan.

Namun situasi berbeda ketika Pandemi Covid-19 belum berakhir saat Idul Fitri nanti tiba, umat Islam mengalami kendala untuk melaksanakannya secara berjamaah baik di Masjid/Musholla maupun lapangan.

Upaya pencegahan menularnya wabah dan demi menjaga keselamatan jiwa manusia menjadi alasan shalat Idul Fitri dilaksanakan secara mandiri atau sendirian di rumah masing-masing.

Lalu bagaimana hukum mengerjakan salat Idul Fitri sendirian di rumah? Bagaimana keabsahannya, berikut penjelasannya dikutip dari harakah.id:  

Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah sunnah dalam Islam.

BACA JUGA: https://harakah.id/hukum-shalat-idul-fitri-sendiri-di-rumah-saat-pandemi-apakah-boleh-dan-sah/

Dalam mazhab Syafi’i, shalat ini dihukumi sunnah muakkadah.

Syekh Abu Syuja’ Al-Syafi’i mengatakan dalam kitab Matan Taqrib,

وَصَلَاة الْعِيدَيْنِ سنة مُؤَكدَة وَهِي رَكْعَتَانِ يكبر فِي الأولى سبعا سوى تَكْبِيرَة الْإِحْرَام وَفِي الثَّانِيَة خمْسا سوى تَكْبِيرَة الْقيام

Shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Ia dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertma, seseorang bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram. Dalam rakaat kedua, seseorang bertakbir sebanyak lima kali selain takbir ketika berdiri dari sujud (Kifayatul Akhyar Fi Halli Ghayat Al-Ikhtishar, hlm. 148).

Sunnah muakkadah berarti shalat sunnah sangat dianjurkan. Tetapi kesunnahan ini tidak sampai derajat wajib. Ketika tidak dilaksanakan, seseorang tidak akan mendapat dosa sedikit pun.

Jika bisa dilaksanakan tentu ada pahala yang menanti. Di sinilah keutamaan shalat Idul Fitri itu. Tentang cara pelaksanaannya, sebagaimana disinggung Syekh Abu Syuja’ di atas, adalah dengan shalat sebanyak dua rakaat.

Rakaat pertama dianjurkan melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Rakaat kedua dianjurkan disertai membaca takbir sebanyak lima kali.

Untuk keabsahan shalat sunnah Idul Fitri, tidak disyaratkan harus berjamaah. Jadi, shalat Idul Fitri boleh dilaksanakan sendiri, tanpa berjamaah dan tetap sah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini