Kemudian, dalam Surat Al-Qadr ayat kedua dapat dimaknai sebagai penentuan terhadap diri sendiri.
Siapapun yang menerima atau mendapatkan Lailatul Qadar maka akan terjadi perubahan yang luar biasa.
Pada ayat ketiga, memiliki arti malam Lailatul Qadr adalah malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan.
Syamsul menjelaskan lebih detail mengenai arti malam lebih baik daripada seribu bulan.
"Ini artinya malam yang menentukan (malam Lailatul Qadar) itu lebih baik dari malam-malam lain yang direncanakan lebih dari seribu bulan," jelas Syamsul.
"Malam yang menentukan itu akan lebih berdampak perubahan, membawa kepada peradaban yang agung, membawa kepada kehidupan yang lebih baik, melebihi seribu bulan atau apa yang diupayakan," tambah Syamsul.
Ia mengatakan, dalam bahasa Indonesia atau ke-Jawa-an, Lailatul Qadar itu seperti pulung, atau seperti mendapatkan sesuatu yang luar biasa pada semalam.
Kemudian, dampak baik yang didapatkan oleh manusia akan sangat panjang.
Syamsul menerangkan malam Lailatul Qadar yakni malam yang menentukan kehidupan kita di masa mendatang, baik pola pikir, sikap mental, kehidupan keagamaan, kehidupan ekonomi, kehidupan sosial, dan sebagainya.
Manusia pasti akan mengalami perubahan kehidupan setelah mendapatkan Lailatul Qadar.
Selanjutnya, Syamsul menjelaskan arti secara detail pada ayat keempat Surat Al-Qadr.
"Ini artinya bahwa pada malam Lailatul Qadar itu malaikat hadir, arwah muqaddasah hadir, untuk membantu manusia untuk mengatasi problem-problemnya yang ada di dalam kehidupan itu," terang Syamsul.
Ia menambahkan, bagi mereka yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan mendapatkan pencerahan dan mendapatkan dunia baru setelah itu.
Sebagaimana Al-Qur'an mengubah bangsa Arab yang primitif, bangsa Arab yang bodoh, bangsa Arab yang jahiliyah menjadi bangsa Arab yang penuh kebudayaan.