News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2020

Tanda-tanda Lailatul Qadar, Berikut Doa dan Amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

I'TIKAF - Umat muslim membaca Al Quran saat I'tikaf di Masjid Al Akbar, Rabu (6/6) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar. Ilustrasi - Tanda-tanda Lailatul Qadar, Berikut Doa dan Amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM - Lailatul Qadar adalah satu di antara malam yang mulia di bulan suci Ramadhan.

Dalam Surah al-Qadr dijelaskan, Allah SWT menurunkan Al Quran pada Lailatul Qadar.

Lantas, apa tanda-tanda Lailatul Qadar? dan Apa ada doa serta amalan yang dianjurkan?

I'TIKAF - Umat muslim membaca Al Quran saat I'tikaf di Masjid Al Akbar, Rabu (6/6) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar. ilustrasi - Tanda-tanda Lailatul Qadar, Berikut Doa dan Amalan yang Dianjurkan. (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Menanggapi pertanyaan tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H Baidi dalam tayangan Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews.com menjelaskan, ada indikator atau tanda malam Lailatul Qadar.

Baca: 10 Hari Terakhir Ramadan, Berikut Ini Bacaan Doa dan Amalan-amalan yang Dianjurkan

Baca: Doa Zikir Setelah Shalat Tahajud Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya

Dari berbagai riwayat, indikator malam Lailatul Qadar dijelaskan secara alamiah.

"Artinya, kondisi alam turunnya Lailatul Qadar," jelasnya.

Cuaca pada pagi atau malam hari turunnya Lailatul Qadar sangat tenang dan udara terasa segar.

Di pagi hari, sinar matahari cukup cerah, tidak panas.

"Oleh karena itu, ini tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar," terangnya.

Dr H Baidi mengungkapkan, hal tersebut merupakan sebuah pendapat, maka alangkah baik selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan terutama di malam-malam ganjil untuk menyongsong Lailatul Qadar.

Hal tersebut karena manusia tidak tahu secara pasti turunnya Lailatul Qadar.

"Itu rahasia Allah SWT," ungkapnya.

Dr H Baidi melanjutkan, dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Terkait malam ke berapa, Dr H Baidi mengatakan belum ada penjelasan.

"Tetapi di antara para ulama memberikan satu pendapat, gambaran," terangnya.

Gambaran tersebut yakni:

- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.

- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.

- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.

- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.

- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.

"Sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari Agama, tentang indikator terjadinya Lailatul Qadar," ungkapnya.

Ulama memiliki prediksi turunnya malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan tahun ini.

Rumusan ini dapat digunakan sebagai patokan.

Menurut Syeikh Abu Hasan asy-Syadzili turunnya Lailatul Qadar bisa ditentukan dan disesuaikan dengan hari pertama jatuhnya Bulan Ramadan.

Kita ingat, Ramadan tahun ini dimulai pada Hari Jum’at, 24 April 2020.

Berdasarkan hitungan, maka insyallah Lailatul Qadar akan jatuh di tanggal 17 Ramadan, yang bertepatan dengan Hari Sabtu atau Minggu, Tanggal 9 atau 10 Mei 2020.

Itulah jadwal turunnya Lailatul Qadar sesuai dengan hari pertama di Bulan Ramadan.

Tentu saja jadwal tersebut bukanlah jadwal pasti.

Bisa saja Lailatul Qadar justru turun di awal Ramadhan dan tanggal-tanggal genap.

Hanya Allah SWT yang tahu masalah tersebut.

Tapi, berbekal pengetahuan tentang rumusan yang telah disusun oleh Syeikh Asy-Syadzili yang merupakan seorang sufi tersebut, minimal kita bisa berjaga-jaga.

Selain itu, Dr H Baidi juga menjelaskan terkait malam Lailatul Qadar.

Dr H Baidi mengatakan, penjelasan terkait Lailatul Qadar sudah ada dalam ayat Al Quran di Surah al-Qadr.

Berikut Surah al-Qadr beserta artinya:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadr.

Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar". (QS. Al Qadr [97] : 1-5)

Menurut Dr H Baidi, melalui surah ini, Allah memberitahukan bahwa di dalam bulan Ramadhan ada satu malam yang mulia, yakni Lailatul Qadar.

Kebaikan atau pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar, lebih baik dibanding seribu bulan.

"Kurang lebih 84 tahun," jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, ada sunnah.

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk melakukan Itikaf.

"Kencangkan ikat pinggang, jauhkan tepat tidur, jauhkan berbagai godaan dunia untuk menyambut Lailatul Qadar," terangnya.

Doa dan Amalan yang Dianjurkan

Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Hj Ari Hikmawati menyampaikan ada doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

"Amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasul adalah Iktikaf di masjid, berdoa," imbuhnya.

Berikut doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii

Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku.

Dianjurkan juga membaca surah Al-Baqarah: 201.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fiddunya hasanah, Wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.

Artinya: Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.

Selanjutnya Ari Hikmawati menyebut, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk melakukan amalan sedekah, salat malam, dan berselawat.

"Kita juga harus banyak salawat, banyak sedekah, salat pada malam Lailatul Qadar, artinya pada malam 10 hari terakhir," lanjutnya.

Ia menambahkan, 20 hari awal di bulan Ramadhan, menjadi cara bagi orang berpuasa untuk membersihkan dirinya.

Selanjutnya, umat Islam bisa berusaha untuk mendapat malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir Ramadhan.

"Lailatul Qadar akan diterima bagi mereka yang sudah punya hati yang bersih."

"20 hari pertama puasa adalah upaya kita untuk membersihkan hati."

"Jadi 10 hari terakhir, kita berharap bisa mendapat malam Lailatul Qadar."

"Perbanyak lah berdoa, bersedekah, salat malam, terutama beritikaf di masjid," jelasnya.

(Tribunnews.com/Fajar/Muhammad Husain Sanusi)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini