News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2020

Ciri-ciri Orang yang Mendapat Lailatul Qadar, Berikut Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi membaca Alquran di malam Lailatul Qadar

TRIBUNNEWS.COM - Kasi Bina Umrah dan Haji Khusus, Azhar menyampaikan, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan.

Orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah orang yang mulia.

Menurut Azhar, ada beberapa ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar.

Satu di antaranya yakni orang yang selalu beriman kepada Allah SWT.

"Salah satunya imanan daimaan yaitu yang memiliki iman yang kuat kepada Allah."

"Keimanan yang sempurna yang tidak terpengaruh apapun, tidak terbang karena pujian dan tidak tumbang karena cacian," ujarnya, dikutip dari laman aceh.kemenag.go.id, Sabtu (9/5/2020).

Baca: Doa di Malam Lailatul Qadar dan Bacaan Zikir, Dilengkapi Tulisan Arab dan Latin

Baca: Uniknya Malam Takbiran di Indonesia, Ada Tradisi Meriam Karbit hingga Bagikan Daging

Selanjutnya, yakni orang yang tak pernah merasa lebih baik dari orang lain.

"Kemudian ciri selanjutnya adalah qalban khasyi'an. Hatinya kusyu', hatinya tawadhu' tidak pernah merasa lebih baik dari orang lain," lanjutnya.

Selain itu, ciri-ciri orang yang juga mendapatkan Lailalut Qadar adalah At-Taqwa (takwa) dan lisanan zakira (zikir yang berzikir).

"Inilah ciri-ciri orang mulia yang mendapatkan malam Lailatul Qadar."

"Semoga Allah menjadikan kita mendapat malam Lailatul Qadar," imbuh Azhar.

Ilustrasi Lailatul Qadar (Kolase TribunStyle)

Malam Lailatul Qadar disebut turun pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Quraish Shihab dalam buku Wawasan Al Quran menegaskan, Lailatul Qadar merupakan malam yang mulia.

Apabila dapat diraih, maka ia akan menetapkan masa depan umat manusia.

Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi membawa ketenangan dan kedamaian.

Berikut amalan yang dianjurkan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, yang Tribunnews.com kutip dari zakat.or.id, menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari:

1. Memperbanyak Sedekah

Dalam 10 hari terakhir Ramadhan, sedekah merupakan amalan yang utama.

Keutamaan ini tidak hanya didapatkan oleh orang yang bersedekah, tapi dinikmati juga oleh orang yang menerimanya.

Hal ini menggambarkan, sedekah tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tapi juga mendekatkan hubungan baik kepada sesama.

Baca: Ibadah Haji Tahun Ini Belum Pasti, Uang Jamaah Dijamin Aman

Maka tak heran jika di hari-hari itu, setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa.

Selain itu, memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan lainnya.

Ilustrasi Sedekah (The Peninsula Qatar)

2. Memperbanyak Membaca Al Quran

Membaca Al Quran menurut Rasulullah SAW sebagai upaya untuk berbincang dan berkomunikasi kepada Allah SWT.

Membaca Al Quran juga akan mendapatkan berbagai keistimewaan seperti berikut ini:

- Hidup lebih bahagia

- Selamat dari hisab di hari mahsyar

- Mendapat naungan (rahmat) Allah di hari pembalasan

- Mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat

Alquran (3dwarehouse.sketchup.com)

3. Memperbanyak Itikaf

Itikaf artinya berdiam diri dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah SAW selalu rutin beritikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bahkan sebelum wafatnya, Rasulullah beritikaf selama 20 hari seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah.

Pelaksanaan Itikaf ini, tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian Lailatul Qadar.

Sesuai dengan tujuan Itikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka orang beritikaf harus mengisinya dengan amal ibadah.

Baca: Pemerintah Tidak Melarang Ibadah, Tapi Mengatur Peribadatan Sesuai Protokol Kesehatan 

Amalan seperti shalat sunah, membaca Al Quran, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, selawat Nabi, serta memperbanyak doa, dan tafakkur, harus menjadi pelengkap Itikaf.

Selain itu, dapat mempelajari tafsir, hadis, dan ilmu-ilmu agama Islam lainnya, serta menghindari segala hal yang tidak ada manfaatnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini