TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan takbiran di rumah saja yang sudah dilengkapi dengan lafadz Arab dan cara bacanya.
Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu hari di mana umat Muslim di seluruh dunia menantikannya.
Akan tetapi, Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini sangat berbeda dari biasanya.
Hal itu dikarenakan pada Idul Fitri di tahun ini kita sedang menghadapi musibah non alam berupa pandemi Corona.
Baca: Bacaan Takbir di Malam Idul Fitri 2020 Disertai Lafal Latin dan Artinya
Baca: Jadwal Live Streaming Takbir Virtual Nasional dari Masjid Istiqlal, Disiarkan TVRI & YouTube Kemenag
Malam sebelum Idul Fitri, biasanya kita akan mengumandangkan takbir di masjid-masjid atau berkeliling kampung.
Namun karena adanya virus corona, kita dihimbau untuk melakukan takbiran di rumah saja.
Kalimat takbir yaitu Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar merupakan kalimat yang paling mudah diucapkan yang terkandung kemuliaan dan kebesaran Dzat Allah SWT.
Tidak ada kata lain yang paling pantas untuk mengekspresikan keberhasilan spiritual atas kemenangan meraih petunjuk Allah SWT di bulan Ramadhan selain kalimat Allahu Akbar.
Dikutip dari bimasislam.kemenag.go.id, bertakbir di malam Idul Fitri bukanlah sekedar ucapan lisan, tetapi ekspresi keimanan yang menyatakan keagungan Allah SWT dan keyakinan bahwa tidak ada satupun benda atau mahkluk yang lebih agung dan sempurna dari-Nya.
Baca: Tak Gelar Salat Idul Fitri 1441 H, Masjid Istiqlal Selenggarakan Takbir Akbar Virtual
Baca: Masih PSBB, Pemerintah Kota Tangerang Imbau Warga Tidak Gelar Takbir Keliling
Menyemarakkan bertakbir atau mengagungkan Allah SWT atas dorongan keimanan dan berharap ridha-Nya sangat baik dan lebih mendatangkan berkah, karena mengagungkan nama-Nya sama saja memperkuat rasa syukur dan membuat hubungan batiniah kita dengan Allah SWT selalu dekat, dan kita menyakini akan selalu terlindungi dari perbuatan dosa akibat tipu daya setan yang terkutuk.
Tahun ini, semarak bertakbir dilakukan di masjid dengan memenuhi protokol kesehatan, dan dianjurkan menyemarakkan takbir di rumah bersama anggota keluarga atau melalui media sosial.
Untuk sementara orang dilarang melakukan takbir keliling, dan diminta tetap berada di rumah demi memutus penyebaran virus penyebab Covid-19.
Tapi bukan berarti tak bisa melaksanakan ibadah malam takbiran.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan panduan melaksanakan takbiran. Pedoman ini tertuang dalam fatwa No. 28 tahun 2020 tentang panduan kaifiat takbir dan salat Idul Fitri saat pandemi Covid-19.
Baca: Tata Cara Takbiran Idul Fitri, Lengkap dengan Lafal Bacaan Takbir dan Artinya
Baca: Masjid Istiqlal Resmi Tiadakan Sholat Ied karena Angka Corona Masih Tinggi, Diganti Takbir Akbar
Berikut panduan takbir Idul Fitri:
1. Setiap Muslim dalam kondisi apapun disunahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, tahlil menyeru keagungan Allah SWT.
2. Waktu pelaksanaan takbir mulai dari tenggelamnya matahari di akhir Ramadan hingga jelang dilaksanakannya salat Idul Fitri.
3. Disunahkan membaca takbir di rumah, di masjid, di pasar, di kendaraan, di jalan, di rumah sakit, di kantor, dan di tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan.
4. Pelaksanaan takbir bisa dilaksanakan sendiri atau bersama-sama, dengan cara jahr (suara keras) atau sirr (pelan).
5. Dalam situasi pandemi yang belum terkendali, takbir bisa dilaksanakan di rumah, di masjid oleh pengurus takmir, di jalan oleh petugas atau jamaah secara terbatas, dan juga melalui media televisi, radio, media sosial, dan media digital lainnya.
6. Umat Islam, pemerintah, dan masyarakat perlu menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil saat malam Idul Fitri sebagai tanda syukur sekaligus doa agar wabah Covid-19 segera diangkat oleh Allah SWT.
Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, berikut lafal bacaan takbiran:
Pendek
Diucapkan 3x
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd
Panjang
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd
Allâhu akbar kabîran wal hamdu lillâhi katsîra wa subhânallâhi bukratan wa ashîla, lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâh, mukhlishîna lahuddîna wa law karihal kâfirun, lâ ilâha illallâhu wahdahu shadaqa wa’dahu wa nashara ‘abdahu wa hazama al-ahzâba wahdahu, lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar”
Artinya,
Allah Maha Besar (3 kali) Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan iklas kami beragama kepadaNya, walaupun orang-orang kafir membenci, Tidak Ada Tuhan melainkan Allah sendiriNya, benar janjiNya, dan Dia menolong akan hambaNya, dan Dia mengusir musuh NabiNya dengan sendiriNya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagiNya segala puji".
(Tribunnews.com/Whiesa)