TRIBUNNEWS.COM - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimbau umat Islam untuk tidak memaksakan kehendak melakukan kegiatan di masjid sebagai perayaan Idul Fitri 1441 H.
Yakni seperti melakukan takbiran secara ramai-ramai dan menunaikan Shalat Id di masjid.
Mengingat penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terjadi di tengah masyarakat.
Sehingga untuk mencegah penularan virus tersebut, Nasaruddin meminta masyarakat khususnya umat Islam untuk bertakbiran dan shalat Id di rumah.
Hal ini disampaikan Nasaruddin saat konferensi pers secara virtual di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (23/5/2020).
"Saya ingin meyakinkan pada semuanya terutama umat Islam, jangan memaksakan kehendaknya untuk melakukan kegiatan di masjid seperti ramai-ramai takbiran atau shalat Idul Fitri di masjid," tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa masjid memang tempat bermunajat yang baik kepada Allah.
Tapi dalam situasi ini kata Nasaruddin, shalat Id di masjid itu sunnah, tapi menjaga kesehatan dan kelamatan jiwa serta keluarga itu wajib.
"Beragama itu menjalankan ibadah itu mendahulukan yang wajib daripada yang sunnah."
"Kalau kita mendahulukan yang sunnah baru wajib itu kurang tepat dalam menjalankan agama."
"Kaidah-kaidahnya banyak, menolak bahaya itu lebih utama daripada mengejar manfaat," jelasnya.
Nasaruddin meminta masyarakat untuk tidak terlalu egois dalam beragama.
"Dalam arti begini, 'udahlah saya akan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya kalau ke masjid' gitu."
"Tapi kalau kita pulang dari masjid dan menyetor penyakit kepada anggota keluarga semuanya, mungkin kita sehat namun orang tua kita menjadi korban," kata Nasaruddin.
Baca: Imam Besar Istiqlal Ajak Umat Islam Salat Idul Fitri di Rumah: Jaga Kesehatan Diri itu Wajib
Baca: MUI dan Menag Imbau Umat Islam Sholat Idul Fitri dan Takbiran di Rumah: Kita Menghindari Kemudaratan