News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apakah Benar Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Berikut Penjelasannya

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah umat muslim tertidur saat menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Al Markas Al Islami, Makassar, Minggu (14/7/2013). Pada bulan ramadhan sebagian besar warga sehabis shalat memilih tidur di mesjid pada siang hari. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Mending untuk membaca buku, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas lain yang bermanfaat," lanjut dia.

Hal itu seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah bahwa saat berpuasa, terutama pada bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan yang baik, sehingga istirahat yang secukupnya saja.

Baca juga: Pengertian Puasa, Bacaan Niat, Serta Hal-hal yang Dapat Membatalkan Puasa

Sebagian orang termotivasi dengan hadits mengenai banyak tidur di saat berpuasa.

"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”

Dijelaskan dalam buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim bahwa hadist tersebut, merupakan hadist yang dho'if atau lemah.

Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).

Ibnu Rajab menerangkan, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala."

Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini