News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2021

Hindari Penularan Corona, Tarawih di Masjid Dipersingkat, Ini Pandangan Jumlah Rakaat Salat Tarawih

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan Salat Tarawih pertama di Rumah Ibadah Suluk Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Pasar IV, Simpang Kongsi, Gang Leman Harahap, Marindal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (11/4/2021). Jemaah Tarekat Naqsabandiyah menetapkan satu Ramadan 1442 H pada Senin (11/4), berdasarkan penghitungan hisab munjid. Hindari Penularan Corona, Tarawih di Masjid Dipersingkat, Ini Pandangan Jumlah Rakaat Salat TarawihTribun Medan/Risky Cahyadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramadan 1442 H dunia masih dibayangi pandemi covid-19. Penularan virus ini seolah masih menjadi pekerjaan rumah yang terus dicari solusinya.

Berbeda dari tahun sebelumnya yang serba online, kegiatan ibadah Ramadan di Masjid sudah diperbolehkan secara offline.

Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M.

Dalam SE tersebut mengatur tentang diizinkannya kegiatan buka puasa bersama, salat berjemaah (lima waktu, Tarawih, dan Witir), Tadarus Al-Qur'an, serta iktikaf, dengan jumlah kehadiran maksimal 50 persen dari kapasitas masjid atau musala.

Surat edaran juga mengatur kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak antar jemaah minimal 1 meter, dan membawa sajadah atau mukena masing-masing.

Tanda jarak antar jemaah terpasang di ruang utama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021). Pengurus Masjid Istiqlal bersama Pemprov DKI Jakarta sepakat membuka kembali Masjid Istiqlal selama bulan Ramadan 1442 H, yang dimulai pada awal Ramadan 13 April 2021 mendatang. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, meski dibuka, kapasitas jemaah akan dibatasi hanya untuk 2.000 orang atau setara 30 persen dari ruang utama masjid. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Menyikapi SE Kemenag, Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) yang notabene mengelola kegiatan Masjid termasuk saat Ramadan pun memutar otak agar ibadah terlaksana, aman dan nyaman, jemaah pun terjaga dari ancaman penularan virus corona.

Salah satunya dengan mempersingkat jumlah rakaat salat tarawih.

Pengurus Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur meniadakan itikaf atau berdiam diri di Masjid dengan niat beribadah selama bulan Ramadan 1442 Hijriah akibat pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Peribadatan Masjid Agung At-Tin, Karnali mengatakan itikaf ditiadakan guna mencegah kerumunan warga di area Masjid yang dikhawatirkan memicu penularan Covid-19.

Ilustrasi salat tarawih(TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

"Untuk tahun ini karena dilarang kerumunan dan berlama-lama di Masjid jadi sangat sulit untuk mengadakan itu, jadi kita mengimbau saja tidak mengadakan itikaf di sini secara resmi," kata Karnali.

Dalam pelaksanaan ibadah Salat Tarawih pun pengurus membatasi jemaah yang hadir dengan memberi jarak minimal 1 meter antar jemaah dalam satu saf sehingga kapasitas berkisar 1.500 jemaah. Sementara jumlah rakaat Salat Tarawih yang sebelum pandemi Covid-19 dilakukan sebanyak 23 rakaat kini dikurangi menjadi 11 rakaat guna mencegah jemaah berlama-lama di masjid.

Hal yang sama dlakukan Masjid Ramlie Musofa Sunter.

Karena lokasinya yang berada di tepi jalan, Masjid bernuansa megah ini, kerap didatangi para jamaah yang hilir mudik melintas dalam perjalanan menuju suatu tempat atau disebut musafir.

Hal tersebut kata Ketua DKM Masjid Ramlie Musofa Sofian Rasidin menjadi pertimbangan pihaknya untuk melaksanakan ibadah salat tarawih mengikuti aturan 11 rakaat.

Masjid Ramlie Musofa Sunter Memilih Salat Tarawih 11 Rakaat (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini