Bangunannya berwarna putih dan tinggi. Pada bagian atas di bawah kubah, terlihat tulisan berwarna emas dengan dua bahasa.
Pertama berbahasa mandarin, dan di bawahnya bahasa Indonesia bertuliskan Masjid Ramlie Musofa.
Menariknya, begitu mulai masuk ke area masjid, Anda akan disambut dengan tulisan kaligrafi ayat-ayat Alquran di dinding-dinding bagian depan.
Tepat di dinding dekat gerbang masuk, ada tulisan surat Al Qariah.
Sementara di dinding tangga arah masuk ke pintu utama masjid, tertulis surat Al Fatihah.
Kaligrafi tersebut juga dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia dan bahasa mandarin.
"Bahasa itu, dari pengalaman kita pribadi sebagai mualaf. Kebanyakan, kalau kita ke masjid itu kebanyakan cuma ada bahasa Arab," ungkap Sofian.
"Kalau kita mau belajar Islam, kita gak paham Bahasa Arab. Makanya dulu almarhum bilang 'ya sudah, kita kasih Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin dengan harapan bila ada orang Indonesia, non-Muslim yang datang, mereka bisa tau kalau Islam itu ajarkan kebaikan," kata Sofian.
"Kita ingin tampilkan Islam yang toleransi," tuturnya.
Penulisan ayat suci Alquran dalam 3 bahasa, menjadi simbol toleransi dari Masjid Ramlie Musofa.
Diharapkan, dengan adanya terjemahan berbahasa Indonesia dan Mandarin tersebut, umat yang datang ke sini bisa lebih memahami tentang ajaran-ajaran Islam.
Begitu naik ke bagian atas, ada sebuah beduk terpajang di sebelah kanan pelataran masjid.
Pilar-pilar tinggi di bagian dalam masjid serta kaca dengan aksen kaligrafi pada bagian kubah, juga menambah keindahan sekaligus kemewahan Masjid Ramlie Musofa.
Masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang ramah disabilitas lho.