TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramadan tahun ini adalah Ramadan dengan double moment, puasa dan pandemi.
Puasa sendiri terdapat pola makan dimana waktu makan pun dibatasi dari terbit fajar hingga sore hari.
Di waktu tersebut, sekitar 12-13 jam tubuh tidak mendapatkan suplai makanan dan minuman apapun.
Ahli Gizi yaitu, Seala Septiani, S.Gz, M.Gizi mengatakan, pada dasarnya kebutuhan nutrisi antara orang yang berpuasa dan tidak berpuasa tetaplah sama, yaitu kebutuhan gizi seimbang.
“Prinsip dasar gizi seimbang adalah jenis makanan dengan variasi cukup serta seimbang dibarengi jumlah porsi yang cukup.
Di dalamnya harus ada sumber karbohidrat kompleks, protein, serta dilengkapi dengan buah dan sayur.
Baca juga: Masih Menyusui, Vicky Shu Konsultasi ke Dokter Gizi untuk Jalani Diet
Tidak hanya variasi, jumlah makanannya juga harus diperhatikan, tidak berlebihan.” ungkapnya Ramadhan series sesi ketiga di Instagram Live @hometowndairy.id Sabtu (24/4) bertema “Healthy Ramadhan: Nutrisi Seimbang Selama Puasa” belum lama ini.
Cairan, sumber protein, dan serat, kata dia sangat penting ketika sedang memenuhi nutrisi di bulan puasa.
Susu Segar Pasteurisasi menjadi salah satu alternatif padat gizi untuk membantu memenuhi kebutuhan protein, karena kandungan proteinnya dan mikronutriennya dapat membantu menutrisi tubuh selama berpuasa.
”Selain itu, 2 gelas susu segar sehari dapat membantu mengisi kebutuhan cairan tubuh yaitu minimal 8 gelas sehari pada orang normal.
Susu segar yang dapat dipilih salah satunya adalah Susu Segar Pasteurisasi Hometown Dairy.
Masih menurut Seala, untuk mengetahui jumlah gizi/ nutrisi seimbang, dapat menggunakan prinsip “Isi Piringku”
Baca juga: Porsi Konsumsi Gizi Seimbang Program Pemerintah
Caranya, makan dalam 1 piring dengan aneka ragam makanan.
Komposisinya: satu piring dibagi dua, setengah piring berisi 2/3 karbohidrat kompleks, dan 1/3 lauk pauk dan setengah piring lainnya adalah untuk buah dan sayur mayur.