Sementara itu, bila puasa Ramadhan dimulai pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21.
Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27.
Sementara puasa yang dimulai hari Kamis, Lailatul Qadar jatuh pada malam 25.
Begitu juga jika puasa diawali hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23.
Demikian dikatakan Syekh Abul Hasan As-Syadzili sebagaimana disebut dalam Iāanatut Thalibin juz 2, hal. 257.
Diketahui, Syekh Abu Hasan semenjak baligh selalu mendapatkan Lailatul Qadar dengan menyesuaikan dengan kaidah ini.
Baca juga: Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Keistimewaan dan Amalan Sunnah di Malam Lailatul Qadar
Baca juga: Apa Itu Lailatul Qadar? Berikut Penjelasan dan Bacaan Doa yang Dianjurkan
Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Miftahulhaq juga menjelaskan, karena Lailatul Qadar adalah rahasia Allah SWT, sulit bagi kita untuk mendeskripsikan tanda-tanda itu secara spesifik.
"Ini tidak seperti melihat barang yang kasat mata. Ini sesuatu yang gaib, yang Allah anugerahkan kepada kita," kata dia.
Meski demikian, ada riwayat yang menggambarkan bagaimana kondisi malam Lailatul Qadar.
Salah satunya hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang menyatakan, langit benar-benar cerah dan terang pada malam Lailatul Qadar, seakan-akan ada rembulan yang memancarkan cahayanya.
"Ini salah satunya saja, tapi sekali lagi, ini tidak bisa dijadikan indikator pasti. Semua itu menjadi rahasia Allah SWT," kata Miftahulhaq.
Hal senada juga disampaikan Dosen IAIN Surakarta, Dr H Baidi MPd.
Baidi mengatakan, sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari agama terkait indikator atau tanda terjadinya malam Lailatul Qadar.