Lantas, berapa besaran zakat fitrah?
Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan, satu sho' kurma atau satu sho' qandum."
Dari Abu Said alKhudri ia berkata, "Kami mengeluarkan zakat fitrah, pada waktu Rasulullah Saw ada bersama kita, satu sho' makanan atau satu sha' kurma atau satu sho' gandum, atau satu sho' kurma basah atau satu sha' gandum basah."
Abu Hanifah dan sahabatnya berpendapat bahwa dianggap cukup zakat fitrah dengan setengah sha' gandum.
Pendapat ini dipegang oleh mazhab Zaid bin Ali dan Imam Yahya, sebagaimana dikemukakan oleh Syaukani.
Hadis yang kita ketahui tentang zakat fitrah, menetapkan makanan tertentu untuk zakat fitrah, yaitu kurma kering, sya'ir, kurma basah dan susu kering yang tidak dibuang buihnya.
Baca juga: Simak Panduan Lengkap Cara Bayar Zakat Fitrah Secara Online
Sebagian riwayat menetapkan tentang gandum dan sebagian lagi biji- bijian.
Apakah jenis makanan ini bersifat ta'abbudl (keharusan) sehingga setiap muslim tidak boleh pindah jenis makanan itu kepada makanan lain atau makanan
pokok lainnya?
Golongan Maliki dan Syafi'i berpendapat, bahwa jenis makanan itu bukan bersifat to'abbudi dan tidak dimaksudkan bendanya itu sendiri, sehingga wajib bagi muslim mengeluarkan zakat fitrah dari makanan pokok yang berlaku pada daerahnya.
Yang dimaksud makanan pokok, adalah makanan yang dimakan di waktu pagi dan petang, baik pada masa subur maupun masa sulit, atau beras untuk masyarakat Jawa umumnya.
Dikutip dari baznas.go.id, untuk zakat fitrah berupa beras atau makanan pokok yang harus kita keluarkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Niat Zakat
Sebelum membayar zakat, jangan lupa untuk membaca niat membayar zakat.
Berikut bacaan Niat Zakat Fitrah