News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2021

Doa Malam Idul Fitri, Keistimewaan Memanjatkan Doa di Malam Hari Raya

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi berdoa. Berikut ini doa malam Idul Fitri. Ada satu keistimewaan ketika umat Muslim memanjatkan doa di malam Hari Raya.

TRIBUNNEWSC.COM - Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis (13/5/2021).

Penetapan tersebut berdasarkan keputusan Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama, Selasa (11/5/2021).

“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1442 H, dikutip dari situs resmi Kemenag.

Lebih lanjut, Menag mengungkapkan sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal.

Pertama, pihaknya telah mendengar paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyebutkan tinggi hilal di seluruh Indonesia di bawah ufuk, berkisar dari minus 5,6 hingga minus 4,4 derajat.

Baca juga: Gambar dan Ucapan Selamat Lebaran 2021/Idul Fitri 1442 H dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Idul Fitri 2021 Sendirian atau Berjamaah, Dilengkapi Tata Cara dan Amalan Sunah

Dengan posisi tersebut, secara astronomis atau hisab, hilal tidak mungkin untuk dilihat.

"Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal bekerja di bawah sumpah, mulai dari provinsi Aceh hingga Papua."

"Di 88 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal," terang Menag.

Karena itu, Sidang Isbat menyepakati untuk menyempurnakan bulan Ramadan menjadi 30 hari.

Hal ini berarti 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis esok.

Doa Akhir Ramadan

ILUSTRASI berdoa - Bacaan Doa Qunut Nazilah, Qunut Subuh, dan Qunut Witir, Lengkap dengan Artinya (PINTEREST.COM)

Memasuki hari terakhir Ramadan, Rabu (12/5/2021), ada doa-doa yang bisa dipanjatkan agar umat Muslim bisa dipertemukan kembali dengan bulan suci ini.

Satu diantaranya adalah doa akhir Ramadan.

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Ayang Utriza Yakin, menuliskan doa akhir Ramadan.

Dilansir Tribunnews, inilah doa akhir Ramadan:

Baca juga: TATA CARA Sholat Idul Fitri di Rumah, Dilengkapi dengan Teks Materi Khutbah Singkat

Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Fitri 1442 H dan Artinya, Dilengkapi Niat Sholat Idul Fitri

للهم لا تجعله آخر العهد من صيامنا إياه، فإن جعلتَه فاجعلني مرحومًا، ولا تجعلني محرومًا

Allôhumm lâ taj’alhu âkhirol ‘ahdi min shiyâminâ iyyâhu, fa’in ja’altahu faj’alnî marhûman, wa lâ taj’alnî mahrûman

"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan bulan Ramadan ini Bulan Ramadan terakhir dalam hidupku.

Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadan terakhir bagiku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi dan jangan jadikan aku orang yang Engkau murkai."

Doa Malam Idul Fitri

Ilustrasi berdoa (The Muslim Vibes)

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H, umat Muslim dianjurkan memanjatkan doa dan memperbanyak ibadah.

Malam Idul Fitri diketahui menjadi malam di mana doa tidak akan ditolak.

Mengutip situs resmi Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, sebagaimana tertuang dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu 'Asakir dari Abi Umamah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Ada lima malam doa tidak akan ditolak: Malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha."

Baca juga: 1 Syawal 1442 H Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021, Ini Panduan Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dari Kemenag

Baca juga: Jelang IdulFitri, Presiden Jokowi Tugaskan Kemenperin Distribusikan Masker ke Daerah

Dilansir Banjarmasin Post, Syekh Abdul Qadir al-Jilani mengatakan Sayyidina Ali bin Abi Thalib selalu memanjatkan doa-doa untuk menghidupkan malam Idul Fitri, awal Rajab, dan Nisfu Syaban.

Berikut ini doa malam Idul Fitri yang dipanjatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib:

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ.

Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’amti, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimnî bihim min kulli sû’in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘âfata wattaqwâ, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.

Ya Allah limpahkan rahmat takzhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan.

Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhoilah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka.

Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.

Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat."

Petunjuk dari Syekh Sayyid Ahmad bin Hasan al-'Athas, doa tersebut juga baik dibaca setelah membaca takbir hari raya dan takbir hari-hari Tasyrik.

Baca juga: 20 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H Berbahasa Indonesia & Inggris

Baca juga: Bacaan di Sela-sela Takbir Shalat Idul Fitri, Disertai Niat Shalat Idul Fitri dan Tata Caranya

Baca juga: MRT Tetap Beroperasi Saat Idul Fitri, Catat Jadwalnya

Baca juga: Masjid Istiqlal Tidak Selenggarakan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah, Beriku Penjelasannya

Baca berita Lebaran 2021 lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Sri Juliati, Banjarmasin Post/Restudia)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini