Setelah 40 hari dikarantina atau isolasi barulah santri bisa berpindah kamar yang disediakan alas tidur.
Siapapun yang ingin menimba ilmu dan belajar Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo tidak memasang tarif alias gratis.
Asalkan para santri serius untuk mendalami ilmu agama dan pelajaran umum.
Dalam mengembangkan Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo ada berbagai kegiatan keagamaan pada umumnya sepeeti dipondok pesantren lainnya.
Selain itu juga ada beberapa pelajaran umum dan ekstra kulikuler.
Untuk memenuhi kebutuhan santrinya diluar dari pemberian donatur atau dermawan, pengurus dan para santri ini bercocok tanam.
Baca juga: Raffi Ahmad Tak Mudik, Pilih Balas Dendam, Lebaran Ingin Istirahat, Lelah Ramadan Kerja Full
Ada berbagai jenis tanaman pertanian yang ditanam oleh para santri dan pengurus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, disana juga ada satu buah gubuk tanpa dinding yang hanya dilapisi kain hijau.
Disanalah tempat pengurus atau pengasuh Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo beristirahat, tidur, mengaji, dan beribadah.
22 Santri Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo.
Meski berada jauh dari pusat kota, namun Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo ini sudah memiliki puluhan santri dari berbagai daerah di Indonesia.
Pengurus Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo Saepul samsi atau yang akrab disapa AA Ipul menceritakan bahwa awal mula santei di ponpes ini hanya tiga hingga empat santri.
Seiirng berjalan, Ponpes yang didirikan pada tahun 2022 ini pun sudah memiliki puluhan santri.
"Alhamdulillah saat ini ada 22 santri yang menimba ilmu disini, itu dari berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Azan Subuh Kota Makassar, Sabtu 8 Mei 2021 atau Hari ke-26 Puasa Ramadan