TRIBUNNEWS.COM - Ramadan adalah bulan mulia bagi umat muslim, karena ada banyak keistimewaan.
Pada bulan suci ini, banyak umat muslim yang berlomba-lomba meraih pahala dengan melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, misalnya salat tarawih.
Selain kewajiban menahan hawa nafsu ketika berpuasa, umat muslim dapat menyempurnakan puasa ramadhan dengan melakukan amalan sunnah.
Berikut ini beberapa amalan sunnah bulan Ramadhan, dikutip dari Gramedia dan Fiqh Islam (2013) yang disusun oleh H. Sulaiman Rasyid dan Al Fiqhul Muyassar (Bagian Ibadat) yang disusun oleh Ahmad Isa Asyur dalam laman el.iti.ac.id.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan atau Awal Puasa Jatuh pada Minggu 3 April 2022
11 Amalan Sunnah Bulan Ramadan
1. Salat Tarawih
Salat tarawih adalah ibadah salat malam yang hanya dilakukan ketika bulan Ramadhan saja.
Tsa’labah bin Abdil Malik Al-Quradzi pernah bercerita:
Suatu malam di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW keluar rumah, lalu menyaksikan orang-orang tengah melaksanakan salat di ujung masjid.
Kemudian, Beliau bertanya, “Sedang apa mereka?”
Seseorang lalu menjawab, “Ya Rasulullah, mereka itu orang-orang yang belum banyak menghafalkan Al-Quran, sedangkan Ubay bin Ka’ab, seorang Qari, maka mereka salat dan bermakmum kepadanya.”
Rasulullah SAW kemudian menanggapi, “Sungguh, mereka telah berbuat kebajikan.”
Salat Tarawih ini lebih baik dilakukan di masjid atau tempat yang suci.
2. Salat Fardhu Berjamaah
Selain salat tarawih, pelaksanaan salat fardhu secara berjamaah juga akan mendapat pahala berlipat di bulan Ramadhan.
Hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang berbunyi:
“Segala amal kebajikan anak Adam di bulan Ramadhan dilipatgandakan pahalanya dengan 10 hingga 700 kali lipat.” (HR. Muslim)
Amalan dalam salat jamaah ini lebih utama dilakukan, jika dibandingkan dengan salat sendirian.
Semakin banyak makmumnya (peserta salat), maka keutamaannya akan semakin dilipatgandakan pula. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW, yang berbunyi:
“Salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan 27 kali derajat” (HR Bukhari dan Muslim)
Perlu diketahui, untuk menjadi seorang imam haruslah seseorang yang fasih dalam bacaan Al-Quran, lebih tua umurnya, lebih banyak hafalan surat Al-Quran, dan mengetahui sunnah Nabi.
Baca juga: Menteri Agama Imbau Umat Islam Indonesia Jaga Persatuan di Bulan Ramadan
3. Tadarus Al Quran
Kegiatan membaca Al-Quran di bulan Ramadhan secara bersama-sama atau sendiri juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan ramadhan.
Hal ini dikarenakan bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, maka kita wajib membaca Al-Quran sesuai dengan firman Allah:
“…Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran…” (QS. Al-Baqarah: 185)
Sebelum membaca Al-Quran, seorang muslim harus melakukannya dengan hati yang ikhlas dan niat karena Allah Lillahi Ta’ala.
Ia juga harus dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar dan membaca di tempat yang bersih.
Sebelum membaca Al-Quran dianjurkan membaca ta’awudz, yaitu doa meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk pada awal membawa Al-Quran.
Kemudian, membaca Al-Quran dengan tartil dan secara perlahan-lahan saja.
4. I’tikaf
I’tikaf secara bahasa berarti ‘bertempat tinggal’.
Sehingga, i'tikaf dapat dikatakan sebagai ibadah yang dilakukan di tempat seperti masjid dengan tujuan yang baik, misalnya berdzikir, salat, hingga membaca Al-Quran.
Melaksanakan i'tikaf saat bulan Ramadhan dapat meningkatkan rasa disiplin untuk salat berjamaah di masjid.
Secara tidak langsung, i’tikaf dapat membantu dan memudahkan kita untuk berada di shaf pertama ketika hendak salat berjamaah.
5. Sedekah
Sedekah adalah memberikan bantuan secara lahir dan batin kepada orang-orang yang membutuhkan.
Ibadah ini dapat dilakukan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.
Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai amalan sedekah, yakni:
“Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu seperti mendamaikan dua orang yang berselisih adalah sedekah. Menolong orang yang naik kendaraan atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu juga termasuk sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah yang kamu ayunkan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum adalah sedekah.” (HR Muslim).
Sehingga, pada bulan ramadhan, sekedah dianjurkan untuk memberi kepada fakir miskin.
Diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.”
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Semarang, Minggu 3 April 2022 atau 1 Ramadan 1443 H
6. Menyegerakan berbuka puasa
Bagi orang yang sedang berpuasa, jika telah yakin mendengar adzan maka mereka harus segera berpuasa.
Dalil menyegerakan berbuka puasa terdapat dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda, “Senantiasa manusia dalam kebaikan selama merekamenyegerakan berbuka puasa.” (HR Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka dengan korma, atau makanan/minuman manis lainnya, atau cukup dengan air putih
Orang yang sedang berpuasa, disunnahkan berbuka dengan makanan atau minuman manis.
Mereka juga dapat menjalankan sunnah berbuka dengan air putih.
Dalil berbuka puasa dengan kurma adalah hadis berikut:
Dari Anas, “Nabi SAW berbuka dengan ruthob (kurma matang) sebelum salat. Kalau tidak ada, dengan tamar (kurma yang dikeringkan). Kalau tidak ada kurma juga, beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Berkata Imam Ar-Ruyani di dalam Kitabul Iman, “Jika tidak menemukan kurma, maka berbuka puasa dengan makanan yang manis, karena puasa mengurangi pandangan, sedangkan kurma memulihkannya, begitu pula makanan manis.”
8. Berdoa sewaktu berbuka puasa
Berdoa sebelum makan dan minum adalah anjuran bagi umat islam, agar terhindar dari gangguan jin dan syaitan.
Doa yang dibaca pada saat berbuka puasa adalah dari hadis berikut:
Dari Ibnu Umar, “Rasulullah SAW apabila beliau berbuka puasa, membaca doa berikut: Allahumma laka shumtu, wa ‘ala rizqika afthortu, dzaHabazhzhom u, wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru insyaa Allahu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, karena pemberian-Mu aku berbuka, dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah, serta pahala telah tetap jika Engkau mengehendaki.”
9. Makan sahur
Makan sahur ini dimaksudkan agar menambah kekuatan ketika seseorang puasa dan dilakukan setelah tengah malam.
Dalil makan sahur adalah 2 hadis berikut ini:
– Dari Anas, Rasulullah SAW telah berkata, “Makan sahurlah kamu. Sesungguhnya makan sahur itu mengandung berkah.” (HR Bukhari dan Muslim)
– Dari kitab Al-Fiqhul Muyassar terdapat hadis Nabi Muhammad SAW, “Makan sahurlah walaupun dengan seteguk air.” (HR Ibnu Hibban)
10. Mengakhirkan makan sahur
Batas waktu mengakhirkan makan sahur kira-kira 15 menit sebelum fajar subuh.
Dalil mengakhirkan sahur adalah hadis berikut ini:
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW berkata, “Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.” (HR Ahmad)
11. Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa
Orang yang sedang berpuasa dapat meningkatkan pahala dengan bersedekah makanan kepada orang yang sedang berpuasa.
Dalil memberi makan untuk berbuka adalah hadis berikut:
“Barangsiapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang puasa, maka ia akan mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang berpuasa itu, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR Tirmidzi).
Baca juga: Tata Cara Salat Tarawih dan Witir, Dilengkapi Bacaan Niat dan Doa Kamilin dalam Arab/Latin
Bacaan doa niat puasa dan berbuka puasa, dikutip dari Gramedia:
Doa Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Ramadan 2022