TRIBUNNEWS.COM - Inilah hukum mandi wajib setelah imsak, dilengkapi tata cara dan bacaan niat mandi wajib.
Mandi junub atau mandi wajib diharuskan bagi umat Islam setelah berhubungan badan atau bagi perempuan yang menyelesaikan masa haidnya.
Agar kembali suci, umat Islam harus melakukan mandi wajib setelah berhadats besar.
Lantas, bagaimana jika melakukan mandi wajib setelah waktu imsak?
Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menjelaskan terkait hukum menjalankan mandi junub setelah imsak.
Ia mengatakan, umat Islam diperbolehkan berpuasa meski dalam keadaan junub atau kotor setelah keluar mani atau bersetubuh.
"Enggak apa-apa. Jadi puasa dalam keadaan dia junub itu enggak ada masalah, boleh-boleh saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.
Baca juga: Kafarat Jima, Ini Hukuman bagi Orang yang Melakukan Hubungan Badan di Siang Hari saat Bulan Ramadan
Baca juga: Ramadan Penuh Ampunan, Yuk Berdoa di 3 Waktu Terbaik Seperti Hadis Nabi Muhammad SAW
Menurutnya, orang yang akan berpuasa, diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Sehingga, puasa orang yang baru mandi junub setelah waktu Subuh itu tetap sah.
"Jangankan setelah imsak, setelah Subuh saja tidak ada masalah," ungkapnya.
Wahid Ahmadi menambahkan, orang yang sudah sahur lalu melakukan hubungan badan atau jimak, diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Lalu, bisa menjalankan salat Subuh dan meneruskan berpuasa Ramadhan.
"Misalnya, seseorang setelah Sahur dia jimak, kemudian tertidur sampai kebablasan Subuh-nya jam 5 misalnya."
"Dia tidak apa-apa, dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh. Setelah itu puasa jalan, tidak ada masalah," jelasnya.
Baca juga: Tips Khatam Al-Quran dalam 30 Hari selama Bulan Ramadan, Baca 1 Juz per Satu Hari
Baca juga: Tips Aman Bagi Penderita Asam Lambung Berpuasa di Bulan Ramadan