TRIBUNNEWS.COM - Lailatul Qadar merupakan peristiwa turunnya Al Quran secara utuh dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Ustaz Tsalis Muttaqin Lc MSi dalam program Tanya Ustaz Tribunnews menerangkan, Al-Quran turun tidak dalam satu waktu, namun dua waktu.
Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
Setelah itu, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur dan bertahap.
Peristiwa diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.
Allah tidak menyebutkan secara jelas kapan tanggal diturunkannya Al-Qur'an ke Baitul 'Izzah.
Namun hanya memberikan tanda-tandanya seperti di surat di Al Qadr.
Baca juga: Keutamaan Bulan Ramadan, Ini Amalan-amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan
Baca juga: Kapan Waktu Utama untuk Membayar Zakat Fitrah? Ini Waktu Sunnah hingga Makruh
Sementara itu, Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Miftahulhaq, menerangkan kemuliaan Lailatul Qadar ini seperti dijelaskan dalam surat Al Qadr.
Di surat tersebut, diterangkan bahwa malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan.
Dikisahkan bahwa pada malam itu banyak malaikat turun ke bumi untuk mengatur segala urusan.
Karena istimewanya malam tersebut, kata Miftah, Rasulullah Muhammad SAW pun memerintahkan umatnya untuk menghidupkan malam laialtul qadar tersebut guna meraih kemuliaannya.
Lantas kapan waktu Lailatul Qadar ini?
Miftah menerangkan, malam Lailatul Qadar merupakan rahasia dari Allah dan merupakan hak prerogatif-Nya.
"Kapan datangnya ini sejatinya rahasia Allah, kita tidak pernah mengetahui kapan Allah akan menjadikan malam itu sebagai malam Lailatul Qadar," ujar Miftah saat berbincang di acara Oase Tribunnews.com.