TRIBUNNEWS.COM - Ketika tidur, terkadang seseorang mengalami mimpi.
Terkadang mimpi tersebut bisa berupa mimpi baik, tapi bisa juga mimpi yang buruk.
Dalam agam Islam, mimpi bukan hanya sekadar bunga tidur, tapi juga memiliki arti.
Mimpi yang baik datangnya dari Allah, sedangkan mimpi buruk datang dari setan.
Mengutip buku Tafsir Arti Mimpi karangan M. Kamaluddin S.Pd.I MM, Dalam riwayat Auf bin Malik, Nabi Muhammad SAW membagi tiga kriteria mimpi yang dialami manusia.
Pertama, mimpi buruk atau menakutkan yang datang dari setan.
Kedua, mimpi menggelisahkan seseorang ketika terjaga dan terus terbawa dalam mimpinya.
Ketiga, mimpi yang menjadi isyarat dari 46 bagian kenabian. (HR Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Majah).
Baca juga: Menteri Agama Imbau Umat Islam Indonesia Jaga Persatuan di Bulan Ramadan
Baca juga: Wapres Minta Umat Islam Pahami Isi Al-Quran Secara Utuh
Jika seseorang mengalami mimipi pada kategori pertama, maka mimpi ini tak perlu diceritakan apalagi ditafsirkan.
Ini sebagaimana sabda Rasulullah seperti diriwayatkan Imam Muslim.
"Apabila setan mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah dia menceritakannya kepada orang lain." (HR Muslim).
Demikian juga ketika mengalami mimpi katogori yang kedua, maka hendaknya yang bermimpi tidak menceritakannya kepada orang lain.
Mimpi buruk yang selalu teringat bisa jadi pertanda keburukan.
Saat mengalami mimpi buruk atau mimpi baik, dianjurkan untuk berdoa dan meminta perlindungan dari Allah.