TRIBUNNEWS.COM - Bulan suci Ramadhan akan dimulai pada Kamis (23/3/2023).
Umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa yang dimulai sebelum matahari terbit hingga terbenam.
Sebagian besar negara melewati antara 12 hingga 17 jam berpuasa.
Misalnya Swedia yang memiliki durasi puasa terpanjang selama 17 jam.
Mengapa Ramadhan dimulai pada tanggal yang berbeda setiap tahun?
Ramadhan dimulai 10 hingga 12 hari lebih awal setiap tahun.
Baca juga: Niat Mandi Wajib sebelum Ramadhan, Disertai Hukum, Tata Cara dan Waktu yang Tepat Melaksanakannya
Hal ini karena penanggalan Islam didasarkan pada kalender lunar Hijriah dengan bulan yang panjangnya 29 atau 30 hari.
Tahun ini, hari pertama puasa di Mekkah kemungkinan akan dilakukan pada Kamis (23/3/2023), tergantung penampakan hilal.
Waktu berbuka puasa
Waktu berbuka puasa di seluruh dunia juga berbeda.
Muslim yang tinggal di negara paling selatan dunia, seperti Chili atau Selandia Baru, akan berpuasa rata-rata selama 12 jam.
Sementara Muslim yang tinggal di negara paling utara, seperti Islandia atau Greenland, akan berpuasa selama 17 jam lebih.
Baca juga: Menyambut Bulan Ramadhan, Pendukung Ganjar Gelar Doa Bersama Masyarakat Sampang
Bagi umat Islam yang tinggal di Belahan Bumi Utara, jumlah jam puasa akan sedikit lebih pendek tahun ini.
Lalu, bagi Muslim yang tinggal di selatan khatulistiwa, hal sebaliknya akan terjadi.
Jam dan waktu puasa akan bervariasi menurut hari, serta metode perhitungannya.
Berikut ini jumlah rata-rata jam puasa di kota-kota di seluruh dunia:
Kota mana saja yang memiliki jam puasa terlama?
– Nuuk, Greenland: 17 jam
– Reykjavik, Islandia: 17 jam
Baca juga: 20 Ucapan Menyambut Ramadhan 2023 dan Link Twibbon Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1444 H
– Helsinki, Finlandia: 17 jam
– Stockholm, Swedia: 17 jam
– Glasgow, Skotlandia: 17 jam
– Amsterdam, Belanda: 16 jam
– Warsawa, Polandia: 16 jam
– London, Inggris: 16 jam
– Astana, Kazakhstan: 16 jam
– Brussel, Belgia: 16 jam
– Paris, Prancis: 15 jam
Baca juga: Gambar Ucapan Selamat Ramadhan 2023, Cocok Dibagikan untuk Menyambut Bulan Ramadhan
– Zurich, Swiss: 15 jam
– Bukares, Rumania: 15 jam
– Ottawa, Kanada: 15 jam
– Sofia, Bulgaria: 15 jam
– Roma, Italia: 15 jam
– Madrid, Spanyol: 15 jam
– Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina: 15 jam
– Lisbon, Portugal: 14 jam
– Athena, Yunani: 14 jam
– Beijing, Cina: 14 jam
– Washington, DC, AS: 14 jam
– Pyongyang, Korea Utara: 14 jam
– Ankara, Turki: 14 jam
– Rabat, Maroko: 14 jam
– Tokyo, Jepang: 14 jam
– Islamabad, Pakistan: 14 jam
– Kabul, Afghanistan: 14 jam
– Teheran, Iran: 14 jam
– Bagdad, Irak: 14 jam
– Beirut, Lebanon: 14 jam
– Damaskus, Suriah: 14 jam
– Kairo, Mesir: 14 jam
– Yerusalem: 14 jam
– Kota Kuwait, Kuwait: 14 jam
– Kota Gaza, Palestina: 14 jam
– New Delhi, India: 14 jam
– Hong Kong: 14 jam
– Dhaka, Bangladesh: 14 jam
– Muskat , Oman: 14 jam
– Riyadh, Arab Saudi: 14 jam
– Doha, Qatar: 14 jam
– Dubai, UEA: 14 jam
– Aden, Yaman: 14 jam
– Addis Ababa, Ethiopia: 13 jam
– Dakar, Senegal: 13 jam
– Abuja, Nigeria: 13 jam
– Kolombo, Sri Lanka: 13 jam
– Bangkok, Thailand: 13 jam
– Khartoum, Sudan: 13 jam
– Kuala Lumpur, Malaysia: 13 jam
Baca juga: 7 Ide Bisnis Paling Cuan Untuk Jualan di Bulan Ramadhan 2023
Kota mana saja yang memiliki jam puasa terpendek?
– Singapura: 13 jam
– Nairobi, Kenya: 13 jam
– Luanda, Angola: 13 jam
– Jakarta, Indonesia: 13 jam
– Brasilia, Brasil: 13 jam
– Harare, Zimbabwe: 13 jam
– Johannesburg, Afrika Selatan: 13 jam
– Buenos Aires, Argentina: 12 jam
– Ciudad del Este, Paraguay: 12 jam
– Cape Town, Afrika Selatan: 12 jam
– Montevideo, Uruguay: 12 jam
– Canberra, Australia: 12 jam
– Puerto Montt, Chili: 12 jam
– Christchurch, Selandia Baru: 12 jam
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)