TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Masjid Raya Hasyim Asy'ari Jakarta Barat mulai memasang teleskop, yang akan digunakan untuk pemantauan atau rukyatul hilal penetapan tanggal 1 Ramadan 1444 H.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, dua orang dari Tim Pemburu Hilal Masjid Raya Hasyim Asy'ari tampak mulai mengeluarkan dua buah kotak berbentuk persegi panjang berisikan teleskop equatorial.
Satu di antara dua orang itu bernama Faqih. Sambil memasang bagian demi bagian dari teleskop tersebut, ia menjelaskan kepada wartawan Tribunnews.com terkait langkah-langkah pemasangannya.
Faqih mengatakan, langkah pertama yakni memasang tripod atau kaki teleskop.
Setelah itu, lanjut memasang bagian leher teleskop. Kemudian, memasang monting.
"Monting itu otaknya teleskop. Mesinnya, untuk teleskop robotic. Beda lagi kalau yang manual," jelas Faqih, saat ditemui, Rabu (22/3/2023) sekira pukul 14.00 WIB siang.
Faqih kemudian memasang bandul untuk pemberat teleskop.
"Ketika bandul dan teleskopnya terpasang, kita harus menyeimbangkan antara bandul dan teleskop ini. Karena kalau enggak seimbang, ketika nanti menjalankan robotic-nya ini, teleskopnya enggak akan mau mengikuti arahan dari mesinnya," kata Faqih.
Lebih lanjut, ia menuturkan, pencitraan hilal nantinya dapat dilihat melalui lensa atau kerap disebut eyepiece.
Adapun terkait teleskop equatorial ini, kata Faqih, dapat berputar 360 derajat.
"Equatorial 360 derajat untuk montingnya sendiri. Nanti montingnya akan bergerak otomatis sesuai arahan roboticnya."
"Misalnya kita ingin mengarahkan ke matahari. Kita setting robotic-nya ke sunclock. Nanti secara otomatis dia (teleskop) akan fokus ke gerakan matahari dan mengikuti pergeseran derajatnya," jelasnya.
Sebelumnya, pengurus Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Cengkareng, Jakarta Barat menggunakan alat modern dan tradisional dalam melakukan pemantauan atau rukyatul hilal penetapan tanggal 1 Ramadan 1444 H.
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta Abdul Kholik Soleh mengatakan, pihaknya menyediakan alat modern, yakni dua buah teleskop untuk rukyatul hilal di Masjid Raya Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.
"Hari ini kami sudah persiapkan 2 teleskop," kata Abdul Kholik, saat ditemui, Rabu (22/3/2023).
Abdul menjelaskan, satu di antara teleskop tersebut menggunakan kamera DSLR dan disambungkan ke layar laptop.
Hal itu, menurutnya, dimaksudkan untuk para jamaah yang ingin menyaksikan rukyatul hilal agar tak perlu mendekat ke teleskop.
"1 teleskop menggunakan kamera, sehingga mata tidak usah ditempelkan di titik lensa. Langsung tersambung ke kamera. Dan dari kamera itu langsung disambungkan ke laptop dan ada di layar," jelasnya.
"Sehingga para jamaah yang ingin menyaksikan rukyatul hilal tidak usah mendekat ke teleskop. Cukup melihat dari layar," sambung Abdul.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, proses rukyatul hilal akan dimulai pukul 17.30 WIB sore.
"Diawali dari jam 17.30 WIB itu dalam keadaan siap. Nah terlihat atau tidaknya hilal itu ketika matahari tenggelam, di situlah hilal akan muncul. Pas waktu Magrib hilal akan muncul," katanya.
Sebelumnya, Masjid Hasyim Asy'ari, Cengkareng, Jakarta Barat akan melakukan pemantauan atau rukyatul hilal terkait penetapan tanggal 1 Ramadan 1444 H hari ini, pada Rabu (22/3/2023) sekira pukul 17.30 WIB sore nanti.
Baca juga: Masjid Hasyim Asyari Jakarta Barat akan Lakukan Rukyatul Hilal Hari Ini Pukul 17.30 WIB
Sekretaris Pengurus DKM Masjid Hasyim Asy'ari KH Humaidi mengatakan, persiapan akan dilakukan pihaknya, yakni pemasangan alat untuk rukyatul hilal setelah waktu Asar.
Adapun KH Humaidi menjelaskan, pihak Masjid Hasyim Asy'ari juga menggelar pelatihan hisab dan rukyatul hilal, yang diikuti oleh para santri sebagai pesertanya.
"Perkiraan pemantauan mulai 17.30 menjelang Maghrib," kata KH Humaidi, saat ditemui, Rabu ini.
"Persiapannya sementara ini, saat ini sedang melakukan pelatihan hisab dan rukyatul hilal sampai Asar nanti. Setelah Asar nanti kita persiapan untuk alat," sambungnya.
Para peserta rukyatul hilal yang berjumlah 75 orang, tengah dijelaskan soal teori pemantauan hilal. Sedangkan, untuk praktiknya bersamaan dengan rukyatul hilal sore nanti.
Sementara itu, KH Humaidi menerangkan, sebelumnya rukyatul hilal akan digelar di Rusunawa Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat yang berada di samping Masjid Hasyim Asy'ari.
Namun, proses pemantauan hilal itu jadinya dilakukan di Masjid Hasyim Asy'ari, sebab posisi hilal yang kemungkinan berada di dekat Masjid Hasyim Asy'ari.
"Untuk pemantauan hilal hari ini tepatnya di sini (Masjid Hasyim Asy'ari). Memang beberapa kali kita mengatakan di rusun, tapi saat ini kita mengadakan di sini karena posisi hilalnya itu kemungkinan ada di sebelah sini," ungkapnya.
Ia menyebut, rukyatul hilal di Masjid Hasyim Asy'ari akan dihadiri oleh Tim Falakiyah PWNU, Tim Falakiyah PBNU, Kanwil Kementerian Agama berta saksi, dan 75 orang yang merupakan peserta pelatihan hisab dan rukyatul hilal.