TRIBUNNEWS.COM - Menjelang bulan puasa Ramadhan, umat Muslim biasanya melakukan ziarah kubur untuk mendoakan sanak saudara yang sudah meninggal.
Ziarah kubur dalam Islam adalah suatu amalan yang sunah dan dapat dikerjakan bagi yang memiliki kerabat yang sudah wafat, khususnya orang tua sendiri.
Berikut adalah doa ziarah kubur dalam huruf latin:
A’udzubillahi minasyaithaanir rajim. Bismillahirrahmannirrahim.
Alhamdullilahi rabbil ‘alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa’imiin, hamdan yuwaafiini’amahu wayukaafii mazidah, yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa’adzimi sultanik, allahumma shaalli wasalim ‘ala sayyidina muhammad wa’ala alii sayyidina muhammad.
Allah humma taqabal wa ausil sawaaaba maa qara, nahu minal qur’anil ‘adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa shalaina ‘atsayyidina muhammad sallallahu’alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warahmatan najilatan wa barakatan samilatan ilaa hadarati habibina wasafi’ina waqurati a’ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ila jami’ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassalihina, wassahabati wattabi’ina wal’ulamail ‘alimina wal mushannafiinal mukhlisiina wa jami’il mujaa-hidiina fi sabilillahi rabbil ‘alaminn, wal malaikatil muqarrabina khusushan ila sayyidina syaih abdul qadir zailanii.
Summa ilaa jami’i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magaaribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam’anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.
Allah hummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu wa akrim nujulahu wawasi’ madhalahu, waghsilhu bilmai wassalji wal baradi wanaqihi minal khataaya, kama yunaqqa saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa jaujan khairan min jauzihi wa adhilhul jannata wa ‘aidhu min ‘adzabil qabri wa fitnatihi wa min ‘adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghaniina washagiirana wa kaabirana wadakirona wa ansana, allahumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allahumma la tuhrimna azrahu wa laa tudillanaa ba’dahu birahmatikayaa arhamaraahimiin, wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanya untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan zat-Mu dan keagungan dan kuasa-Mu. Ya Allah limpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga beliau.
Ya Allah terimalah dan sampaikan pahala Al Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan selawat kami kepada Nabi Muhammad sebagai hadiah yang menjadi penyambung. Sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, para tabiin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.
Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.
Baca juga: Link Live Streaming Sidang Isbat Hari Ini, Penetapan 1 Ramadan 2024
Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskan dia. Muliakanlah tempat tinggalnya dan luaskanlah. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air jernih dan sejuk. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkannya, serta suami/istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya serta siksa api neraka. Ya Allah berikanlah ampun bagi kami yang masih hidup, dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang gaib, kami yang kecil, kami yang dewasa, kami yang pria atau wanita. Ya Allah siapa pun yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami akan pahala beramal kepadanya. dan janganlah Engkau menyesatkan kami setelah peninggalannya dengan mendapat rahmat-Mu Yang Maha Pengasih. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”
Adab Ziarah Kubur
Mengutip buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Syukron Maksum, berikut adalah adab atau tata cara khusus ziarah kubur sebagai berikut:
1. Berwudhu
Sebelum pergi untuk ziarah hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu untuk menyempurnakan dan mensucikan niat kita dalam menjalankan ziarah kubur.
2. Mengucap Salam
Ketika masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucap salam.
Bacaan salam bisa seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni:
Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.