Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya. (HR Baihaqi).
Hadirin Jamaah Jumah Rahimakumullah.
Suatu hari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu membaca ayat,
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّه
“Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya” (QS. Az Zumar: 9).
Kata Ibnu Umar, yang dimaksud ayat ini adalah Ustman bin ‘Affan Radhiyallahu ’anhu. Kemudian Ibnu Abi Hatim menerangkan ucapan Ibnu Umar,
“Ibnu Umar menjelaskan demikian, karena Amirul Mukmini; Utsman sering melakukan shalat malam dan banyak membaca Al-Qur’an. Bahkan dikatakan seakan beliau membaca Al-Qur’an seluruhnya dalam satu rakaat.”
Kemudian kisah tentang shalat malamnya sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ’anhu yang diceritakan oleh Alqamah bin Qais,
“Aku pernah menginap bersama Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu. Di awal malam beliau salat. Beliau membaca ayat-ayat yang dibaca imam masjid kampung beliau. Beliau membaca dengan tartil dan pada rakaat berikutnya, beliau tidak mengulang kembali ayat yang beliau baca. Orang-orang yang berada di sekitar beliau malam itu mendengar bacaan beliau. Beliau terus shalat hingga malam hanya tersisa sedikit, seukuran jarak waktu antara azan magrib sampai selesai salat magrib. Lalu beliau menutup salat malam dengan witir.”
Di dalam hadis dari sahabat Said bin Zaid diceritakan, ”Imam salat malam (di masa sahabat) membaca ratusan ayat. Hingga kami para makmum harus bertumpu pada tongkat karena saking lamanya salat.” Beliau menambahkan, “Para sahabat Nabi biasanya tidak selesai salat malam kecuali di saat waktu subuh tiba.”
Hadirin Jamaah Jumah Rahimakumullah
Marilah muhasabah atau evaluasi diri kita masing-masing, sudah seperti apakah kita menjalankan Ramadhan di 10 hari pertama ini.
Apakah sudah cukup untuk membuat Allah sayang pada kita?
Semakin cepat kita mengevaluasi dan menyadari kurangnya ibadah kita, maka akan semakin baik.
Karena hari demi hari di bulan Ramadhan akan berlalu begitu saja, dan pada akhirnya kita akan berpisah dengannya.