TRIBUNNEWS.COM - Berikut 5 contoh ceramah singkat tentang Nuzulul Quran
Nuzulul Quran adalah sebuah peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.
Peristiwa Nuzulul Quran tersebut terjadi pada 17 Ramadhan.
Lantaran hal tersebut, malam Nuzulul Quran menjadi satu malam yang istimewa ditunggu-tunggu di bulan Ramadhan bagi umat muslim.
Pada malam Nuzulul Quran seringkali diisi dengan sejumlah kegiatan terkait.
Dalam acara tersebut biasanya akan ada ceramah singkat tentang Nuzulul Quran.
Sebagai referensi, simak 5 ceramah singkat tentang Nuzulul Quran berikut ini:
1. Proses Turunnya Al Quran
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji syukur kepada Allah SWT dan sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kepada kita untuk bertauhid serta berpegang teguh pada tali agama Allah. Sehingga di dunia ini kita dapat menjalani hidup ini dengan hati yang damai.
Baca juga: Apa Itu Nuzulul Quran? Simak Sejarah dan Keistimewaannya Berikut Ini
Seperti yang telah kita ketahui, Nuzulul Quran adalah malam diturunkannya Al Quran di bulan Ramadhan kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana ini bertepatan dengan hati ke 17 Ramadhan. Ini disebut juga bulan Ramadan atau syahrul qur'an, yakni bulan diturunkannya permulaan Al Quran sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 185 seperti berikut ini: "Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)." Sejumlah ahli tafsir menyebutkan bahwa Al Quran ini diturunkan melalui dua tahapan. Untuk tahapan.
Pertama, Al Quran diturunkan secara jumlatan wahidah) atau keseluruhan. Dan yang kedua, diturunkan secara najman najman atau bertahap. Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah, Sebelum Al Quran diterima Nabi SAW di bumi, terlebih dahulu Allah SWT menurunkan Al Quran secara jumlatan wahidah di langit dunia, yang kemudian dikumpulkan menjadi satu di Baitul Izzah. Setelah itu, baru disampaikan pada nabi Muhammad SAW yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang tengah dihadapi oleh Rasulullah SAW. Dalam riwayat menyebutkan bahwa proses turunnya Al Quran kepada Rasulullah SAW ini berlangsung selama kurun waktu 22 tahun 22 bulan dan 22 hari.
Lantas, adakah hikmah diturunkannya Al Quran? Tentu saja ada. Hikmah turunnya Al Quran ini termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 185. Adapun hikmahnya sebagai berikut: Petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat agar tidak tersesat. Sebagai pembeda antara hak dan batil, Inilah kitab Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat serta petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Nabi SAW agar tidak tak tersesat jalan. Demikianlah ceramah tentang Nuzulul Quran yang singkat ini, semoga kita menjadi golongan orang-orang yang berpedomankan pada Al Quran dan Rasulullah SAW.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
2. Ramadhan Momentum Biasakan Diri Rajin Baca Al-Qur'an
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke Hadirat Allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Isya dan Tarawih secara berjamaah.
Tak lupa, shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan berkahnya dan memperoleh syafaatnya kelak di hari kiamat nanti. Amin ya Rabbal alamin.
Maasyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Marilah kita terus berupaya memperbaiki ketakwaan kita kepada Allah swt. Sebab, modal kita untuk menghadap Ilahi Rabbi, tiada lain kecuali ketakwaan kita.
Salah satu langkah untuk memperbaiki ketakwaan itu adalah banyak-banyak atau rajin membaca Al-Qur'an. Kita ketahui bersama, saat ini kita tengah berada di bulan Ramadhan, satu bulan yang sangat mulia. Betapa tidak, di dalamnya turun mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad saw, yaitu Al-Qur'an. Kitab suci bagi umat Islam ini memang diturunkan sebagai petunjuk bagi kita semua dalam mengetahui antara yang hak dan yang batil, antara halal dan haram. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah swt dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
Maasyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Petunjuk bagi manusia pada ayat tersebut maksudnya adalah petunjuk dari kesesatan, sedangkan penjelasan tersebut dari halal haram dan had-had, serta hukum-hukum. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Al-Kasyfu wal Bayan.
Sementara itu, dalam kitab Tafsir Al-Qur'anul Azhim Imam, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maksud dari Al-Qur'an sebagai petunjuk pada ayat tersebut adalah bagi para hamba yang beriman, mempercayai atau meyakini kebenaran Al-Qur'an, dan mengikutinya. Pun penjelasan (bayyinat) itu juga merupakan dalil atau hujjah yang jelas bagi mereka yang memahaminya sehingga mengetahui mana yang menjadi petunjuk kepada kebaikan, kebatilan, hingga persoalan halal dan haram.
Sebagai petunjuk, tentu tidak akan kita ketahui tanpa membacanya. Karenanya, kita sebagai umat Islam perlu untuk banyak-banyak membaca Al-Qur'an agar mendapatkan petunjuk kehidupan kita. Apalagi kita saat ini di dalam bulan Ramadhan, bulan di mana Al-Qur'an ini diturunkan. Adalah momentum yang sangat tepat bagi kita untuk mulai membiasakan diri dalam memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur'an.
Maasyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Nabi Muhammad saw menjamin kita, umatnya, jika banyak mendaras Al-Qur'an akan aman dan bahagia. Selain karena memang bakal mendapat petunjuk dari kandungan mendalam atas makna-makna setiap ayatnya, membaca Al-Qur'an juga bernilai ibadah. Bahkan, satu huruf dinilai sepuluh kebaikan. Banyak ulama juga bersepakat bahwa membaca Al-Qur'an merupakan dzikir yang paling utama, sarana yang paling mendapatkan porsi paling baik dalam mengingat Allah swt. Karenanya, Nabi Muhammad saw bersabda:
إِقْرَأُوا الْقُرْاٰنَ فَإِنَّ اللّٰهَ لَا يُعَذِّبُ قَلْبًا وَعَى الْقُرْاٰنَ. إِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَأْدُبَةُ اللّٰهِ. فَمَنْ دَخَلَ فِيْهِ أَمِنَ. وَمَنْ أَحَبَّ الْقُرْاٰنَ فَلْيُبَشِّرْ
Artinya: "Bacalah Al-Qur'an. sungguh Allah swt tidak akan mengazab hati yang mengandung Al-Qur'an. Sungguh Al-Qur'an merupakan perjamuan Allah. Siapa yang masuk di dalamnya, maka dia aman. Siapa yang mencintai Al-Qur'an, maka berbahagialah!"
Tidak hanya itu, orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an disebut Nabi Muhammad saw sebagai sebaik-baik orang dalam haditsnya:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاٰنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: "Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya."
Maasyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Karena itu, marilah kita semua yang di sini untuk memulai kembali kebiasaan diri dalam mendaras Al-Qur'an. Insyaallah, momentum bulan Ramadhan akan mengantarkan kita pada bulan-bulan berikutnya semakin sering dan terbiasa untuk mendaras, belajar, dan mengajarkan Al-Qur'an. Dengan begitu, kita semua mendapatkan berkah Al-Qur'an sehingga aman, bahagia, dan menjadi orang terbaik sebagaimana yang ditegaskan Nabi Muhammad saw dalam hadits-haditsnya yang telah disampaikan.
Baca juga: 4 Amalan Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan, Dilengkapi Keutamaannya: Malam Penuh Kemuliaan
3. Hikmah Nuzulul Quran
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara tentang Nuzulul Qur'an yang merupakan momen penting dalam sejarah Islam. Malam Nuzulul Qur'an terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam 17 Ramadhan, di mana Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan pedoman hidup bagi umat Islam.
Dalam Al-Qur'an terdapat banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita ambil untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari Al-Qur'an dan mengambil hikmahnya agar kita dapat menjadi hamba yang lebih baik. Selain itu, malam Nuzulul Qur'an juga merupakan malam yang sangat istimewa, di mana Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang melakukan ibadah di malam itu.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan momen ini dengan melakukan ibadah dan membaca Al-Qur'an dengan khusyuk. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Al Quran sebagai Pedoman Hidup
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang makna dari peringatan Nuzulul Qur'an. Nuzulul Qur'an adalah momen penting dalam sejarah Islam, di mana Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat manusia, di mana terdapat banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an mengajarkan tentang kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan nilai-nilai luhur lainnya.
Malam Nuzulul Qur'an juga mengingatkan kita akan pentingnya mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai umat Islam harus senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam setiap aspek kehidupan. Selain itu, peringatan Nuzulul Qur'an juga menjadi momen yang tepat untuk merenung dan melakukan introspeksi diri. Kita dapat mengevaluasi diri kita dan melihat sejauh mana kita telah menjalankan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga peringatan Nuzulul Qur'an ini dapat memperkuat iman dan kecintaan kita kepada Allah SWT serta memberikan keberkahan dan hidayah dalam kehidupan kita. Mari kita perbanyak bacaan Al-Qur'an dan mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan kita.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca juga: Doa Malam Nuzulul Quran yang Dibaca pada Malam 17 Ramadhan, Berikut Keistimewaannya
5. Amalan untuk Memperingati Malam Nuzulul Quran
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Segala puji bagi Allah swt., Tuhan semesta alam. Tuhan yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan ihsan. Tak lupa pula kita curahkan selawat serta salam kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad saw. Semoga kita menjadi umat-umatnya yang kelak diberikan ampunan oleh Allah swt.
Hadirin yang berbahagia!
Tak terasa bulan Ramadan sebentar lagi sudah akan meninggalkan kita semua. Tak terasa kita sudah berada di tengah-tengah bulan Ramadan. Marilah kita tingkatkan ibadah kita di sisa Ramadan yang penuh kemuliaan ini.
Selain itu, jangan lupa juga untuk berdoa agar tahun depan kita semua dapat dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan. Salah satu doa yang dianjurkan dalam agama Islam dalam hal ini adalah:
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِي مَرْحُوماً وَ لَا تَجْعَلْنِي مَحْرُوماً
Artinya: “Ya Allah janganlah Engkau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Ramadhan terakhir untuk kami berpuasa. Jika pun Engkau mentakdirkan ini Ramadhan terakhir, jadikanlah aku orang yang mendapat rahmat-Mu, jangan Engkau jadikan aku orang yang malang”
Jangan ragu-ragu untuk berdoa kepada Allah swt., apalagi berdoa pada bulan Ramadan. Karena sesungguhnya Allah swt. telah berjanji dalam QS. Gafir/40: 60 bahwa Ia akan senantiasa memperkenankan doa hamba-hamba-Nya. Allah swt. berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Hadirin yang berbahagia!
Apakah ada yang tahu, apa itu malam Nuzulul Qur’an? Itu adalah malam ketika al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk pertama kalinya. Ketika itu, malaikat Jibril mendatangi baginda Nabi Muhammad saw. yang sedang bertahanuts di Gua Hira.
Setibanya di Gua Hira, malaikat Jibril langsung meminta Nabi saw. untuk membaca:
“Bacalah!” kata malaikat Jibril.
“Aku tak bisa membaca,” sahut Nabi saw.
“Bacalah!” kembali malaikat Jibril mengulang.
Perintah membaca itu diucapkan malaikat Jibril sebanyak tiga kali. Namun, tak berubah, Nabi Muhammad saw. selalu mengatakan bahwa ia tak bisa membaca. Sampai pada satu titik, turunlah wahyu pertama Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw.:
إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq/96: 1-5).
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad selama 23 tahun tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. 23 tahun ini terdiri dari 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Ayat-ayat al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-angsur. Allah swt. menurunkan ayat-ayat tersebut dalam beberapa momentum.
Ada ayat yang turun ketika ada kejadian tertentu. Ada ayat yang turun ketika Nabi Muhammad saw. ditanya oleh umat Islam atau kaum musyrik. Namun, ada juga ayat yang turun tanpa adanya latar belakang apapun.
Hadirin yang berbahagia!
Lalu apa yang mesti kita lakukan dalam memaknai atau menyemarakkan malam Nuzulul Qur’an di zaman sekarang? Setidaknya ada dua amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam untuk memperingati malam Nuzulul Qur’an.
Pertama, umat Islam bisa meniru apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika pertama kali menerima wahyu dari Allah swt. Amalan itu adalah mendekatkan diri kepada Allah swt.
Jika dahulu Nabi Muhammad saw. menyendiri di Gua Hira dalam rangka bertahanuts, maka di zaman sekarang, umat Islam bisa melakukan pendekatan diri kepada Allah swt. dengan beriktikaf di masjid pada malam hari.
Iktikaf sendiri dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. pada bulan Ramadan. Nabi Muhammad saw. bersabda:
Artinya: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.”
Kedua, memperbanyak interaksi dengan al-Qur’an baik dalam bentuk membaca, mentadaburi, maupun menghafalnya. Dalam salah satu hadis, Nabi saw. mengatakan bahwa orang yang membaca al-Qur’an akan diberikan ganjaran 10 pahala untuk masing-masing hurufnya. Hal ini tentu akan semakin dilipatgandakan pada bulan Ramadan.
Para ulama juga menganjurkan umat Islam untuk senantiasa mengkhatamkan al-Qur’an selama bulan Ramadan. Umat Islam minimal mengkhatamkan al-Qur’an satu kali selama Ramadan.
Umat Islam mesti memiliki strategi dan rencana agar di akhir Ramadan dapat mengkhatamkan al-Qur’an. Hal ini bisa dilakukan secara berangsur-angsur sebagaimana Nabi Muhammad saw. menerima wahyu. Umat Islam mesti menargetkan satu hari minimal satu juz agar di akhir Ramadan selesai 30 juz.
Wallahu a’lam.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)