News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2024

Syarat dan Tata Cara Melaksanakan Iktikaf di Bulan Ramadhan

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi iktikaf - Syarat dan Tata Cara Melaksanakan Iktikaf di Bulan Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM - Berikut syarat dan tata cara melaksanakan iktikaf di bulan Ramadhan.

Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.

Dilansir laman resmi Muhammadiyah, iktikaf sangat dianjurkan dilaksanakan setiap waktu di bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir.

Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW. “Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.” [Muttafaq ‘Alaih].

Syarat-syarat iktikaf

  • Orang yang melaksanakan iktikaf beragama Islam
  • Orang yang melaksanakan iktikaf sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan
  • Iktikaf dilaksanakan di masjid, baik masjid jami’ maupun masjid biasa
  • Orang yang akan melaksanakan iktikaf hendaklah memiliki niat iktikaf
  • Orang yang beriktikaf tidak disyaratkan puasa. Artinya orang yang tidak berpuasa boleh melakukan iktikaf

Baca juga: Kapan Iktikaf Ramadhan 2024? Berikut Waktu, Durasi, dan Tempatnya

Tata cara iktikaf

1. Membaca Niat Itikaf

نويت الاعتكاف في هذا المسجد لله تعالى

Nawaitul i'tikafa fii haadzal masjidi lillahi ta'ala

Artinya: saya niat iktikaf di masjid ini karena Allah Ta’ala

2. Membaca dzikir.

3. Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

4. Membaca Al-Quran

5. Salat sunah

6. Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih
khusyuk.

7. Jaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat iktikaf.

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar dalam Arab, Latin Beserta Artinya, Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Amalan-amalan saat iktikaf

  • Melaksanakan shalat sunah, seperti shalat tahiyatul masjid, shalat lail dan lain-lain
  • Membaca Alquran dan tadarus Alquran
  • Berdzikir dan berdoa
  • Membaca buku-buku agama

Durasi iktikaf

Terkait durasi iktikaf, di kalangan ulama berbeda pendapat.

Al-Hanafiyah berpendapat bahwa iktikaf dapat dilaksanakan pada waktu yang sebentar tapi tidak ditentukan batasan lamanya.

Sedangkan menurut al-Malikiyah iktikaf dilaksanakan dalam waktu minimal satu malam satu hari.

Dengan mempertimbangkan dua pendapat ini, Majelis Tarjih Muhammadiyah menyimpulkan bahwa iktikaf dapat dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu.

Misal dalam waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan seterusnya, dan boleh juga dilaksanakan dalam waktu sehari semalam (24 jam).

Baca juga: 25 Tema Nuzulul Quran 2024, Bisa Jadi Referensi Kegiatan pada Malam 17 Ramadhan

Tempat iktikaf

Di dalam QS Al-Baqarah ayat 187 dijelaskan bahwa iktikaf dilaksanakan di masjid.

Di kalangan para ulama ada pebedaan pendapat tentang masjid yang dapat digunakan untuk pelaksanaan iktikaf, apakah masjid jami’ atau masjid lainnya.

Sebagian berpendapat bahwa masjid yang dapat dipakai untuk pelaksanaan iktikaf adalah masjid yang memiliki imam dan muadzin khusus, baik masjid tersebut digunakan untuk pelaksanaan shalat lima waktu atau tidak.

Hal ini sebagaimana dipegang oleh al-Hanafiyah (ulama Hanafi).

Sedang pendapat yang lain mengatakan bahwa iktikaf hanya dapat dilaksanakan di masjid yang biasa dipakai untuk melaksanakan salat jemaah.

Pendapat ini dipegang oleh al-Hanabilah (ulama Hambali).

Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah, masjid yang dapat dipakai untuk melaksanakan iktikaf sangat diutamakan masjid jami atau masjid yang biasa digunakan untuk melaksanakan salat Jumat, dan tidak mengapa iktikaf dilaksanakan di masjid biasa.

(Tribunnews.com/Bangkit N)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini