Laporan Wartawan Tribun Kaltim
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA – Empat perampok yang beraksi di Kantor Cabang Pembantu (Kacapem) UOB Buana di Jl Dr Soetomo, depan Pasar Segiri Samarinda, Rabu (7/7/2010) sore, rupanya tidak menyikat habis seluruh uang yang ada di bank tersebut.
Masih ada sekitar Rp 200 juta yang tidak disentuh kawanan perampok tersebut. Mereka diduga tidak menyentuh uang tersebut, dan hanya menggasak Rp 600 juta saja.
Hal itu diketahui Tribun dari seorang saksi bernama Widya yang tak lain pemilik Rumah Makan Masakan Padang di sebelah UOB Buana.
Widya, saat berbincang dengan sopir yang sehari-hari bekerja di bank, tersebut mengatakan bahwa masih ada uang Rp 200 Juta lebih tak diambil perampok.
Kepada Tribun, Widya juga bercerita, saat kejadian, karyawati UOB Buana yang berlari ke pinggir jalan raya sempat menunjuk pelaku perampokan.
Namun, karena suaranya hilang akibat terus menangis saat dari kantor UOB Buana hingga keluar kantor bank, karyawati itu pun tidak bisa teriak lagi untuk meminta tolong kepada warga agar mengejar perampok.
"Tidak sempat lagi untuk mengetahui perampoknya, karyawati hanya bisa menunjuk sambil menangis," kata Widya.
Pantauan Tribun kemarin menunjukkan, UOB Buana Jl Dr Sutomo membuka kantornya pada pukul 10.00. Biasanya bank itu buka pukul 08.00. Aktivitas di kantor bank ini masih normal, terlihat dari banyaknya nasabah UOB Buana yang bertransaksi.
Namun karyawan yang disekap tak terlihat lagi. Mereka digantikan oleh karyawan UOB lainnya.
Lokasi perampokan UOB Buana ini juga dipantau oleh pimpinan pusat UOB Buana dari Jakarta, sehingga aktivitas di bank bekas perampokan itu beraktivitas sampai pukul 18.00.
Kasus perampokan ini membuat karyawan UOB Buana trauma, termasuk Kepala Kacapem UOB Buana Kafrawi Yahya yang dipukul bagian kepalanya.
Tersangka Tinggalkan Uang Rp 200 Juta
Editor: Anwar Sadat Guna
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger