TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikitnya 1.000 keluarga mengungsi akibat banjir di lima kelurahan di Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, 367 kilometer sebelah utara Kota Makassar, Kamis (19/8). Mereka belum bisa kembali ke rumah karena tinggi genangan masih mencapai 1-1,5 meter.
Lima kelurahan yang dilanda banjir akibat luapan Sungai Salubattang dan Salutete itu adalah Pentojangan, Mancani, Maroangino, Bontojaya, dan Salubattang. Menurut Camat Telluwanua, Hasan, Sabtu (21/8), warga Kelurahan Salubattang harus dievakuasi dengan perahu karet menuju tempat pengungsian di Masjid Raya Kota Palopo dan Alun-alun Palopo.
Sekitar 600 keluarga memanfaatkan sebagian ruangan di masjid yang disekat dengan kain. Mereka menggelar karpet dan kasur untuk beristirahat serta memasak bahan makanan bantuan dari Pemerintah Kota Palopo.
Sementara itu, 400 keluarga yang mengungsi di Alun-alun Palopo memanfaatkan tenda bantuan Kementerian Sosial untuk beristirahat dan memasak. ”Kami juga mendirikan posko kesehatan di tempat evakuasi dan pusat kesehatan masyarakat di sekitar pengungsian,” kata Hasan.
Wakil Wali Kota Palopo yang juga Ketua Badan Penanggulangan Bencana Rahmat Bandaso mengatakan, banjir menyebabkan sekitar 3.000 hektar lahan produktif serta 300 hektar tambak ikan dan udang di lima kelurahan terendam. ”Berdasarkan data, jumlah kerugian diperkirakan Rp 15 miliar,” ujar Rahmat.
Sementara banjir akibat luapan Danau Tempe yang melanda Kabupaten Wajo sebulan terakhir berangsur surut. Tinggi genangan di Kecamatan Tempe, Tanasitolo, dan Sabbangparu, yang sempat mencapai 3 meter, kini tinggal separuhnya. Sebagian dari 104 keluarga dari Kelurahan Sengkang yang mengungsi di Masjid Raya Sengkang sudah kembali ke rumah. (Kompas Cetak)
1.000 Keluarga Masih Mengungsi
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger