TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Upaya pencarian seorang korban yaitu Nano (35) yang diduga masih tertimbun tanah longsor diĀ RT 4 RW 7 Kampung Sindangsari, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, dihentikan pada pukul 03.00.
Keputusan penghentian sementara pencarian korban yang dilakukan oleh sekitar 40 anggota Batalyon Infanteri 315/Garuda dibantu masyarakat sekitar, guna memulihkan tenaga dan memasuki sahur. Pencarian akan dilanjutkan pagi ini, Kamis (26/8/2010), pukul 08.00.
Sebelumnya anggota TNI dan masyarakat menggunakan peralatan yang seadanya seperti cangkul, linggis, dan golok. Jumlah peralatannya pun terbilang minim, hanya sekitar sepuluh buah.
Upaya pencarian tadi malam berhasil menemukan Mumuh (40) dan putrinya Nisa (7) yang ditemukan berpelukan sudah tidak bernyawa di timbunan longsor. Sedangkan Endang, istri Mumuh dapat selamat dan dilaporkan mengalami cedera yang parah.
Longsor terjadi karena hujan deras sejak sore yang mengguyur hampir sebagian besar Kota Bogor. Menurut Didoh (52), warga setempat, hujan sempat berhenti sekitar pukul 20.00. "Namun tidak lama hujan lagi dan terjadi longsor," katanya.
Ada tiga rumah yang terkena longsor, yaitu rumah Nano, Mumuh, dan Mimin. Ketiga rumah ini ada di tepi tebing sehingga memang rawan longsor.
Sebenarnya warga sudah mengantisipasi terjadinya longsor dengan menyemen jalan-jalan dan beberapa tebing, namun usaha tersebut belum mampu menahan terpaan longsor.
Mumuh dan Putrinya Ditemukan Berpelukan
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger