News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran

Jalur Surabaya-Malang Padat Merayap

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Macet

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Jalur lalu lintas di ruas Surabaya-Malang pada H+5 Lebaran, Rabu (15/9/2010) pagi, terpantau padat sehingga laju kendaraan dari kedua arah merayap. Kepadatan kendaraan terlihat sejak di Pertigaan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Volume kendaraan -baik dari arah Surabaya maupun Malang- terus meningkat.

Pemandangan itu juga terlihat di depan Pasar Lawang dan berlanjut hingga depan Pasar Singosari, Kabupaten Malang. Bahkan, di depan Pasar Singosari terjadi kemacetan sepanjang satu kilometer dari kedua arah. Kemacetan itu akibat adanya aktivitas warga di dalam pasar yang meluber hingga ke jalan raya.

Petugas kepolisian pun tampak sibuk mengatur arus lalu lintas. Di Singosari, kemacetan baru terurai setelah semua kendaraan dari arah Surabaya melewati perlintasan kereta api.

Memasuki wilayah Kota Malang, volume kendaraan juga meningkat. Namun, hal itu tidak sampai menimbulkan kemacetan arus lalu lintas yang berarti. Kemacetan panjang baru terlihat di Jalan Raya Sukun, Kota Malang. Selain badan jalan yang relatif sempit, arus lalu lintas di Jalan Raya Sukun disebabkan banyaknya persimpangan jalan dan banyaknya angkutan kota yang berhenti sembarangan.

Hal itu diperparah oleh keberadaan para pengatur liar lalu lintas atau biasa disebut dengan “polisi cepek”. Petugas kepolisian baru terlihat di depan kantor Samsat Kota Malang.

Lepas Jalan Raya Sukun, para pemudik dari arah Malang dan arah Blitar baru terjebak kemacetan lagi saat melintas di depan Pasar Sumberpucung. Kemacetan di depan Pasar Sumperpucung itu disebabkan oleh aktivitas masyarakat di pasar dan banyaknya kendaraan yang parkir memakan hampir separuh badan jalan.
Kemacetan juga terjadi di sekitar kawasan Bendungan Karang Kates, Kabupaten Malang. Di jalur utama Malang-Blitar tersebut, terdapat objek wisata.

Meskipun tidak semua pemudik memanfaatkan objek wisata yang berlokasi di perbatasan Malang-Blitar itu, jalan raya di atas Bendungan Karang Kates menjadi jalur alternatif yang menyenangkan bagi pengguna jalan.

Selain tidak berkelok, permukaan jalan alternatif Bendungan Karang Kates relatif bagus. Untuk melewati jalur alternatif itu, PT Jasa Tirta selaku pengelola Bendungan Karang Kates memungut tarif Rp 1.000 bagi kendaraan roda empat dan Rp 500,00 bagi kendaraan roda dua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini