News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus

Travel di Yogya Kewalahan Hadapi Lonjakan Penumpang

Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kota Yogyakarta dipenuhi debu Gunung Merapi

Laporan wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -
  Sejumlah agen travel di Yogyakarta kewalahan menghadapi lonjakan penumpang pasca letusan besar  Gunung merapi pada Jumat  dinihari (5/11/2010).

Riyanto (46), seorang pemilik agen perjalanan di Jl Mangkubumi, Yogyakarta Senin (8/11/2010), mengaku sampai harus menolak calon penumpang. 'Kalau diibaratkan ya mungkin sudah dua bus jumlahnya. Dari pagi sampai siang ini banyak yang  pesan namun  tiket sudah habis,' ujarnya.

Begitu pula diungkapkan  Rina (33), petugas ticketing Safari Dharma Jaya Travel di Jalan  Mangkubumi. Ia mengaku adanya lonjakan penumpang terhitung sejak Jumat lalu. "Kenaikannya bahkan mencapai 100 persen lebih," ungkapnya.

Rina juga menjelaskan  penumpang  paling banyak untuk tujuan Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Beberapa agen travel yang tersebar di kawasan Jalan Mangkubumi Yogyakarta, seperti Mitramed Travel, Tunggal Jaya, Bima Travel, dan Galoeh Travel juga mengalami hal serupa.

Pihak agen travel mengaku bahwa pesanan paling banyak dari kalangan mahasiswa  dari luar Jawa. 'Biasanya mahasiswa yang disuruh pulang  oleh keluarganya karena khawatir pada  kondisi Merapi belakangan ini," ungkap Gito (27) petugas front line Bima Travel.

Agri (20) mahasiswi UII asal Bengkulu, bersama keempat temannya mengaku kebingungan. "Sudah 7 - 8 travel agent kami datangi dan tidak satupun yg kosong" ujarnya.

Mereka menjelaskan  orang tuanya khawatir pada kondisi saat ini.  Selain itu juga karena kegiatan perkuliahan saat ini tengah diliburkan hingga 18 November.

Beruntung bagi Anang (33) dan Nopri (29). Pasangan suami istri ini berhasil mendapatkan tiket untuk tujuan Pangkal Pinang, Bangka.

Bersama  seorang anaknya yang masih sekolah di SD Gendol,mereka memutuskan untuk mengungsi ke rumah orangtuanya di Pangkal Pinang, Bangka.

"Orangtua khawatir setelah melihat berita TV. Jadi kami mengungsi dulu sampai kondisinya tenang. Anak saya biar libur dulu sekolahnya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini