Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyisiran sejumlah wilayah di Palu dan Poso masih terus dilakukan jajaran Polda Sulteng untuk mencari keberadaan pelaku penembakan tiga polisi di pos jaga depan Bank Central Asia (BCA) Cabang Palu, Jl Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (25/5/2011) kemarin.
Tak kurang, ratusan personel Brimob Polda Sulteng dibantu jajaran Densus 88 Antiteror Polri dikerahkan untuk menyusuri wilayah-wilayah yang diidentifikasi sebagai lokasi persembunyian dua pelaku yang belum tertangkap.
Wilayah yang disisir aparat di antaranya Donggala, Balaesang, Lore Utara, Lore Selatan, Moriatas, dan Poso. Bahkan, di hari kedua pengejaran terhadap pelaku, polisi mengintensifkan penyisiran hingga ke perbatasan Sulteng-Gorontalo, dan Sultra.
Sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB, jajaran Polda Sulteng kembali melakukan olah TKP di pos jaga depan BCA Palu.
Olah TKP itu berlangsung sekitar satu jam. Saksi yang mengetahui peristiwa penembakan itu juga dihadirkan di lokasi kejadian.
Jalan menuju BCA ditutup sementara untuk memberi kesempatan polisi bekerja. Warga sekitar tampak antusias menyaksikan olah TKP tersebut.
Sebelumnya, polisi berhasil menangkap dua orang tak dikenal yang diduga sebagai pelaku penembakan. Pria berinisial H (26) dan F (23) itu ditangkap ketika menuju Kabupaten Donggala, Sulteng.
"Dari tangan kedua pria tersebut polisi berhasil menyita tiga pucuk senjata, dua di antaranya laras panjang jenis Jungle US Caraben dan M16 berikut puluhan butir peluru, dan satu senjata api milik polisi yang mereka rampas," ungkap Kabid Penum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, Kamis (26/5/2011).
Polisi hingga kini belum bisa menyimpulkan motif penembakan, termasuk dugaan pelaku penyerangan berasal dari kelompok teroris. "Penyidik belum bisa menyimpulkan motifnya karena masih didalami," terang Boy.
Demikian hal yang diungkapkan Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Soemarno. Ia menyatakan, pihaknya belum berani menyimpulkan siapa pelaku penyerangan.
Sejauh ini, kata dia, Polri hanya menggunakan istilah orang tak dikenal (OTK) sampai ada hasil atau kesimpulan yang komprehensif tentang identitas pelaku penembakan.
"Apakah dia teroris, perampok, atau kelompok radikal, kita belum bisa simpulkan karena masih dalam penyidikan," tukasnya.
Penembakan terhadap tiga polisi yang terjadi sekitar pukul 11.00 siang berlangsung sangat cepat. Empat orang tak dikenal, yang mengendarai dua motor, menyerang tiga polisi yang berada di pos polisi depan Kantor BCA Palu.
Soemarno menuturkan, dua pria yang berada di atas motor RX King tiba-tiba berhenti depan pos dan langsung menembak Bripda A Irbar Prawiro Bhayangkara, Bripda Januar Yudhistira Pranata Putra, dan Bripda Dedy Edward Lohonauman yang sedang melakukan penjagaan di pos tersebut.
"Pelaku penembakan hanya berdiri sekitar dua sampai tiga meter di depan pos jaga tersebut. Penembakan terhadap ketiga polisi itu tak sampai lima menit. Usai menembak, mereka langsung kabur," papar Soemarno.
Dua polisi, A Irbar Prawiro dan Bripda Januar Yudhistira tewas di lokasi kejadian. Sementara Bripda Dedy Edward mengalami luka tembak di bagian pahanya.