Laporan Wartawan Tribun Manado, Kevrent Sumurung
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Pasca letusan gunung Lokon, personil Search And Rescuer (SAR) melakukan penyisiran di zona merah yang dinyatakan rawan terkena dampak letusan.
"Kami ingin mengecek situasi di zona merah. Di takutkan ada warga yang belum mengungsi dan ada yang pulang kerumahnya," tutur Steven Malonda, koordinator tim operasi SAR Gabungan.
Zona yang ditetapkan sebagai daerah rawan, katanya, yaitu Kelurahan Kakaskasen 1 dan 2 serta Kinilow dan Kinilow 1. "Ada 28 personil yang sedang melakukan penyisiran zona merah," ungkapnya.
Operasi ini diikuti gabungan Basarnas dan SAR yang ada di kabupaten kota di Sulut. "Gabungan dari Basarnas unit SAR Sulut RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) dan SAR di beberapa daerah di Sulut." Ucapnya.
Mengenai RAPI, katanya, bertugas untuk memberi dukungan komunikasi radio untuk pengaggukangan bencana Tempat pusat pengendalian operasi SAR berada di eks kantor Wali Kota Tomohon. Untuk personil, sebanyak 143 orang anggota yang diturunkan untuk membantu melakukan penanggulangan bencana.
Selain itu, ada pula 3 unit rescue truk atau truk pasukan, 1 unit rescue truk kendaraan peralatan, 2 doble kabin, 3 jeep dan 1 Truk roda 6. "Total perlengkapan ada 12," ujarnya.
Selin melakukan penyisiran dan penanggulangan bencana, SAR juga bertugas melakukan koordinasi dengan pos pemantau gunung Lokon badan vulkanologi. "Sehingga jika sudah ada tanda-tanda akan meletus, kami langsung segera mengevakuasi pengungsi," ujarnya. (*)