News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Sulsel

Kader Golkar Politisir Kunjungan Gubernur ke Bone

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mahyuddin

TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE - Kunjungan Kerja Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ke Kabupaten Bone yang dikemas dalam bentuk peringatan hari jadi Kabupaten Bone ke 682 dipolitisir sejumlah balon Bupati Bone.

Bahkan, sejumlah kunjungan tersebut dijadwalkan sesuai dengan kepentingan sosialisasi balon Bupati Bone yang hendak mengendarai Partai Golkar.

Hal tersebut tampak ditiap acara yang digelar di sejumlah kecamatan yang disinggahi rombongan SYL. Bahkan sejumlah pengamat politik Bone menyebutkan kunjungan kerja tersebut sudah diatur agar masyarakat Bone menilai Ketua DPW Golkar sudah mensosialisasikan balon bupati yang ikut beserta rombongan gubernur.

Seperti yang dilakukan kedua Balon Bupati Andi Fahzar Padjalangi, Andi Mangunsidi Massarapi dan Andi Irsan Idris Galigo yang terus memperebutkan tempat di sisi Gubernur Sulsel di sejumlah acara yang dihadiri SYL.

Salah satu pengamat politik di Kabupaten Bone A Sugirman menjelaskan, apa yang dilakukan keduanya tidak ada yang salah. Pasalnya, keduanya merupakan tuan rumah sekaligus pegawai yang bekerja dibawah kepemimpinan Gubernur Sulsel. Andi Irsan sebagai tuan rumah sedangkan Fahzar sebagai staf ahli Gubernur yang harus selalu mendamping Gubernur.

"Kalau pun SYL memberikan sinyal atau mensosialisasikan salah satu kadernya, berarti SYL melihat itu balon yang layak untuk memimpin Bone dengan sejumlah pengalaman yang dimiliki kader Golkar, " jelas salah satu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam tersebut.

Ia juga menjelaskan, bahwa Golkar merupakan partai rofesional yang mendahulukan mekanisme untuk menentukan kadernya yang kayak untuk memimpin.

Andi Fahzar Padjalangi juga menambahkan, hasil survei partai hanya merupakan hak semua balon Bupati yang hendak bertarung untuk demokrasi. Kendati demikian, survei tersebut harus memenuhi kreteria partai sehingga tidak memungkinkan kedekatan sosial menjadikan penentu hasil survei.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini