Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Adanya aksi mogok produksi oleh perajin tahu dan tempe mulai hari ini, Ujang (56) terpaksa tidak berjualan tempe. Dia pun hanya berjualan oncom dan sejumlah sayuran di kiosnya di Pasar Kordon, Kota Bandung, Rabu (25/7/2012).
"Tadinya mau jualan, tapi dapat kabar katanya hari ini sampai Jumat ada mogok. Ya sudah, saya tak jadi berjualan. Daripada jadi sasaran kemarahan teman-teman, lebih baik sama-sama tidak berjualan tempe," kata Ujang kepada Tribun, pagi tadi.
Ujang mengaku, biasanya dia menjual 10 potong tempe ukuran 20x20 sentimeter setiap hari. Tempe dengan ukuran tersebut dijual Rp 5000.
Seperti diberitakan Tribun sebelumnya, Ketua Puskopti Jabar, Asep Nurdin mengatakan, perajin tahu dan tempe di Jawa Barat akan mogok produksi pada 25-27 Juli 2012. Itu dilakukan sebagai bentuk protes atas mahalnya harga kedelai.
Selain itu juga protes terhadap pemerintah yang melempar tata niaga kedelai ke pasar. Padahal, kata Asep, seharusnya tata niaga kedelai diambil alih pemerintah agar tidak terjadi gejolak harga. (roh)
Berita Terkait :
- PT Kahatex Diimbau Beri THR Lebih Cepat 8 menit lalu
- Lagi-lagi PNS Bandung Barat Datang Terlambat 12 menit lalu
- Beberapa Pedagang Masih Menjual Tahu Tempe 20 menit lalu
- Tahu dan Tempe Langka di Pekanbaru 25 menit lalu