Laporan Wartawan Surya, Agus Purwoko
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Pembagian Zakat berlangsung tegang dan sempat ricuh Sabtu (18/8/2012) di kantor Wali Kota Probolinggo. Namun menurut Ketua umum Badan Amil Zakat daerah (Bazda) Kota Probolinggo, Jhoni Hariyanto, kegiatan itu sudah diantisipasi sebelumnya. Sehingga ketegangan yang berakhir perang mulut itu, tidak meluas.
Jhoni menjelaskan, agar tidak ricuh saat pembagian, pihaknya, sebelumnya telah berkoordinasi dengan Polres Probolinggo Kota. Karenanya pembagian zakat kepada 4.622 tukang becak, yang dilaksanakan serempak selama satu hari itu, yakni Sabtu(18/8/2012) itu dibagi tiga tempat.
Untuk Kecamatan Kedopok dan Wonoasih, berlangasung di pendopo Kecamatan Kedopok. Bagi warga di Kecamatan Kademangan dan Kanigaran, pembagiannya ditempatkan di kantor Kecamatan. Sedang yang berlangsungsung di halaman kantor wali kota, khusus warga Kecamatan Mayangan saja yang jumlah penduduknya hampir sama dengan dua kecamatan tersebut.
Disebutkan, setiap tukang becak yang tersebar di 29 Kelurahan itu, mendapatkan zakat sebesar Rp 50 ribu. Dananya diperoleh dari zakat penghasilan PNS golongan 2 C ke atas. Terhadap adanya amplop yang tidak ada isinya, Johni mengaku kekeliruan pihak panitia.
Menurutnya Kekeliruan itu pasti ada dan tidak perlu dipersoalkan, mengingat waktu persiapan hingga pada hari pelaksanaannya, amat mepet. “Kami sadar, pasti ada saja kekurangannya. Masalahnya waktunya mepet, Zakat fitrah itu tidak boleh diberikan setelah hari raya. Pasti akan kami ganti tukang becak yang dapat amplop kosong,” terang Johni Hariyanto.