News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2012

Jalur Nagreg Masih Terkendala

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan roda dua dan empat melintas di Jalan Lingkar Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/8/2012). Arus kendaraan di jalur Lingkar Nagreg dan Jalan Nagreg dari arah Garut dan Tasik menuju Bandung dan Jakarta pada H+6 Lebaran berjalan lancar, meski terjadi lonjakan kendaraan arus balik yang didominasi pengguna sepeda motor.

Laporan Tim Wartawan Tribun Jabar

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2012 di Jalur Nagreg (Cileunyi-Nagreg), Kabupaten Bandung, dinilai memuaskan. Hal itu dikatakan Kapolres Bandung, AKBP Sandi Nugroho, ketika ditanya wartawan terkait evaluasi Operasi Ketupat Lodaya 2012 di wilayahnya.

"Alhamdulillah arus lalu lintas di Jalur Nagreg sendiri tidak terjadi stuck. Dan untuk angka kecelakaan sendiri mulai H-7 hingga H+ di Jalur Nagreg juga mengalami penurunan," ujarnya ketika ditemui wartawan di Pos Lantas, Jalan Cagak, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Minggu (26/8/2012).

Dikatakan Sandi, kelancaran lalu lintas di Jalur Nagreg memang karena operasi yang dilakukan polisi bekerjasama dengan instansi lain yang mendukung lancarnya arus mudik dan arus balik Lebaran 2012.
"Simpul-simpul kemacetan yang terjadi di Jalur Nagreg bisa diatasi dengan kerjasama yang baik meski melonjaknya volume kendaraan tahun ini membuat pelayanan kurang terlaksana dengan baik dan lancar," katanya.

Sedangkan untuk tingkat kecelakaan, Sandi mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun jumlah kecelakaan menurun sekitar 65 persen. Secara keseluruhan selama arus mudik dan arus balik, kecelakaan yang terjadi di tahun ini berjumlah 16 kasus, sedangkan tahun lalu 36 kasus.

"Meski masih ada korban meninggal, namun jumlah menurun. Di tahun lalu ada 12 korban meninggal akibat kecelakaan selama arus mudik dan arus balik. Sedangkan di tahun ini terhitung 4 korban meninggal," ujarnya.

Meski begitu, Sandi mengaku, masih banyak pembenahan yang harus dilakukan terutama dari pihak pemeritah. Menurutnya, pemerintah harus membuat aturan bagi pemudik roda dua yang mendominasi arus mudik dan arus balik tahun ini.

Disebutnya, banyak kasus pemudik roda dua mengalami kecelakaan sampai terjadi korban meninggal karena memang sepeda motor rentan kecelakaan. Apalagi, sebenarnya roda dua itu bukan didesain untuk perjalanan jauh.

"Maka dari itu selain membuat pelarangan atau aturan, pemerintah juga harus menyediakan sarana tranpostasi umum dengan layak sehingga pemudik merasa nyaman ketika menggunakan angkutan umum," ujarnya.

Sementara hasil pantauan arus balik di beberapa daerah pada Minggu kemarin terlihat lancar. Arus balik di kawasan tanjakan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu sore, ramai lancar. Jarak antara kendaraan mulai renggang dan kecepatan bisa mencapai 40 km per jam. Sementara pada pagi sebelumnya padat merayap.

Pemantauan di petigaan Pamoyanan, Kecamatan Ciawi, arus kendaraan yang didominasi plat B dan D tampak mulai bisa memacu kendaraannya, kendati sesekali masih terjadi padat merayap. Namun secara umum sudah lancar, baik kendaraan yang datang dari arah Ciawi maupun Pagerageung.

"Tadi pagi arus kendaraan masih padat perayap, tapi tidak sampai tersendat," ungkap Karso, pemilik bengkel mobil AJS tak jauh dari pertigaan Pamoyanan, saat ditemui di tempat kerjanya.

Lonjakan penumpang bus terlihat di pool PO Bus Budiman, Jalan By Pass Ir H Djuanda. Calon penumpang masih tidak bisa memesan tiket pada hari sebelumnya. "Masih padat Pak. Jadi tidak ada pesanan tiket sebelumnya. Silakan langsung saja datang," ungkap seorang petugas penjual tiket.
Arus kendaraan jalur selatan yang lewat Ciamis sejak pagi sampai sore Minggu jauh lebih longgar dan tidak sepadat volume kendaraan arus balik sehari sebelumnya, Sabtu (25/8/2012).

"Sejak pagi sampai sore ini, arus kendaraan dari arah timur menuju barat yang lewat Ciamis tidak sepadat hari kemarin. Jauh lebih longgar. Pokoknya longgar dan lancar," ujar Perwira Urusan Humas Polres Ciamis, Ipda Hj Iis Yeni yang siaga di Posko Rest Area Alun-Alun Ciamis, Minggu.

Sementara itu sebagai kota perlintasan yang menghubungkan kawasan ibukota dengan wilayah timur, Kota Cimahi menjadi wilayah yang paling banyak menjadi lintasan, khususnya roda dua yang tidak menggunakan jalur tol.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi mencatat, hingga Jumat (24/8/2012), total sebanyak lebih dari 1,6 juta kendaraan sudah melintasi wilayah Kota Cimahi sejak awal mudik Lebaran dua minggu lalu.
Dari 1,6 juta lebih kendaraan itu, sepeda motor menjadi kendaraan favorit yang paling banyak mendominasi yakni sebanyak 1.201.057. Sedangkan mobil sebanyak 156.813.

Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Odang Rustandi menyebutkan, Jalan Amir Machmud hingga Cibeureum menjadi jalur perlintasan utama para pemudik yang menggunakan sepeda motor, baik dari arah barat menuju timur Jawa Barat maupun sebaliknya.

Sementara puncak arus balik yang diprediksi terjadi Minggu (26/8/2012) ini, ternyata tidak terlihat di Kota Cimahi. "Sebaliknya, puncak arus balik di Kota Cimahi terjadi Jumat (24/8) lalu. Hal itu ditandai dengan ramainya lalu lintas di Kota Cimahi yang didominasi para pemudik yang menggunakan sepeda motor," kata Odang di Posko Dishub Alun-alun Cimahi, Minggu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini