News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan

Tugu Juang Jambi Dipenuhi Rumput dan Ilalang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu Juang Jambi

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Entah sudah berapa lama Monumen Tugu Juang Jambi, simbol perjuangan para pahlawan yang berperang membela Tanah Air, terlihat seperti tidak diurus.

Padahal, di sana tercatat sejumlah peristiwa penting, yang membuat anak negeri bisa menghirup udara kemerdekaan. Sebagian ilalang yang tumbuh, ketinggiannya sudah melebihi pagar pembatas monumen Tugu Juang.

Cat sudah memudar, lumut yang menempel di dinding terlihat mengering. Lantai jalan luar yang mengitari bundaran terlihat jebol dan retak.

Dalam retakannya, hidup juga rumput yang mulai tinggi. Monumen yang dibangun untuk menjadi saksi sejarah perang melawan penjajah Belanda yang menewaskan sekitar 100 orang tentara dan rakyat, benar-benar terlihat tidak terurus.

Meski demikian, sejumlah tulisan di dinding Tugu Juang terpampang huruf cetak yang masih bisa dibaca.

Tulisan-tulisan itu menjelaskan sejumlah pertempuran, di antaranya pertempuran yang menjadi sejarah dibangunnya Tugu Juang, yakni 'Pertempuran di Simpang Tiga Sipin antara pasukan Belanda dengan tentara dan rakyat RI, mengakibatkan gugurnya 100 orang tentara dan rakyat di sekitar Tugu Juang. Pemerintah dan TNI melaksanakan politik bumi hangus Kota Jambi, Kenali Asam menjadi lautan api'.

Sejumlah pertempuran lain juga tercatat di sana. Misalnya, pertempuran Kapal TNI Alnuri I dengan kapal perang Belanda di Kuala Betara Tanjung Labu, Kabupaten Tanjung Jabung; pertempuran pasukan Selempang Merah bersama TNI di Sungai Pengabuan Kuala Tungkal, menyerang kapal perang Belanda.

Juga, pertempuran antara TNI rakyat melawan pasukan Belanda di Batanghari, Tanjungjabung, Sarolangun, Bangko, Bungotebo, dan Kerinci.

Tak hanya catatan tentang pertempuran, tulisan yang didukung oleh gambar juga memuat sejumlah peristiwa penting, seperti lanjutan sidang UNCI (United Nation Comision on Indonesia) di Muaro Tembesi, dan pembicaraan oleh lokal Oint Comitte di Jambi, sehingga pasukan-pasukan TNI dan pemerintah kembali ke Kota Jambi. Sejak hari itu, wilayah Jambi sepenuhnya dikuasai Pemerintah RI.

Ada juga perjuangan dan dukungan rakyat untuk pengakuan RI di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yaitu dengan dilakukannya penyerahan dana fonds kemerdekaan daerah Jambi, untuk membiayai delegasi duta keliling RI Sutan Syahrir, untuk pengakuan RI di PBB sebanyak 45 ribu dolar AS.

Dana itu diambil 10 persen dari ekspor karet ke luar negeri, dan sumbangan untuk membeli pesawat RI 00Z, serta pembelian senjata dan bahan-bahan logistik untuk perjuangan dan dikirim untuk daerah Sumsel, Lampung, Bengkulu, Bukit Tinggi, Jawa, dengan pesawat Talina melalui Tulung Agung.

Meski terkesan terbengkalai, monumen yang memuat sejumlah catatan sejarah yang sangat penting, masih berdiri kokoh.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi Mukhlis A Muis, ketika ditanya soal perawatan monumen mengatakan, kondisi fisik Tugu Juang sepenuhnya merupakan tanggung jawab Pemprov Jambi, sedangkan kebersihannya merupakan tanggung jawab Pemkot Jambi.

"Tugu Juang itu milik provinsi, kami cuma bertanggung jawab membersihkan," ucap Muhklis, Kamis (8/11/2012).

Mengenai rumput yang ketinggiannya melampaui pagar pembatas, menurut Muhklis akan segera ditebas. Gotong royong bersama TNI, lanjutnya, akan dilakukan hari ini, Jumat (9/11/2012).

"Besok (hari ini) kami tebas dan rapikan. Kami akan gotong royong bersama TNI," ujar Muhklis.

Kapenrem 042/Garuda Putih Mayor Caj Ramzil Huda menyatakan, dalam rangka HUT Korem 042/Gapu yang ke-53, Korem 042/Gapu bersama jajarannya akan melakukan karya bhakti di sejumlah tempat, di antaranya Tugu Juang dan Taman Makam Pahlawan.

"Ya, kami akan melaksanakan karya bhakti bersama seluruh personel jajaran Korem 042/Gapu," jelas Ramzil. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini