TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mengunjungi Kabupaten Tasikmalaya, calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka menyambangi Kota Tasikmalaya.
Di Kota Santri, Rieke menyempatkan diri berkunjung ke pengajian ibu-ibu di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Kedatangan politisi PDI Perjuangan, langsung diterima pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kyai Haji Aban Bunyamin.
"Saya merestuinya (Rieke Diah Pitaloka) mencalonkan diri maju cagub. Mudah-mudahan berhasil, dan Allah SWT mengabulkannya," ujar KH Aban Bunyamin kepada wartawan, seusai melakukan pertemuan dengan Rieke, Rabu (28/11/2012), dalam rilisnya kepada Tribun.
Menurut Aban, hal yang harus dilakukan Rieke adalah berikhtiar terus, agar keinginannya bisa tercapai.
Saat ditanya apa pesannya jika nanti Rieke menjadi gubernur Jawa Barat, Ketua Syuro Nahdatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya, menitikberatkan persoalan yang dihadapi bangsa saat ini.
"Pokoknya utamakan kepentingan umum, berantas korupsi, dan pendidikan pesantren harus ditingkatkan dan didukung," ujarnya.
Sementara, di hadapan seratusan ibu-ibu pengajian, Rieke memaparkan langkah-langkah yang dijalaninya selama ini, khususnya yang terkait perempuan.
"Saya akan melakukan program-program untuk perempuan. Saya akan terus memperjuangkan supaya rakyat miskin tidak ditolak rumah sakit. Saya percaya jihad dalam Islam, yaitu memerangi kemiskinan dan kebodohan," tegasnya.
Anggota Komisi IX DPR pun mengajak ibu-ibu di pesantren untuk satu barisan memperjuangkan nasib perempuan, yang saat ini masih jauh dari harapan.
"Saya bertemu perempuan nelayan, perempuan di pasar, perempuan TKI, mudah-mudahan sekarang di sini. Perempuan yang di pesantren ini satu barisan dengan kami berjuang melakukan perbaikan nasib kaum perempuan," harapnya. (*)