Laporan Wartawan Tribun Timur, rudhy
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, – Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tersisa tinggal 27 hari kedepan, diprediksikan bakal diwarnai dengan money politik. Bahkan nilai satu suara dihargai senilai Rp 500 ribu atau setengah juta.
Sehingga wacana money politik merupakan hal yang sangat ditentang calon Gubernur Sulsel incumbent Syahrul Yasin Limpo (SYL) karena hal tersebut akan dapat merusak tatanan demokrasi di bangsa ini khususnya di Sulsel.
"Saya harap semua kompetitor untuk tidak melakukan kampanye money politik sehingga kita akan dapat menghadirkan pendidikan politik pada masyarakat, dan membawa Sulsel dalam dunia demokrasi yang lebih baik," kata Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, usai menghadiri pelantiakan Pergantian Antar Waktu legislator DPRD Sulsel Tenri Hatta Lantaran, Rabu (26/12).
Menurutnya, sistem demokrasi uang sama halnya memperjual belikan suara, dan apa jadinya kalua seorang pemimpin duduk dengan mengunakan politik kotor. Agar tindakan tersebut tidak terjadi, dirinya meminta kepada seluruh tim dan relawan Sayang 2 untuk tidak pernah terjerumus dalam politik uang.
Karena menurut ketua DPD I partai Golkar Sulsel, itu akan mencederai hak demokrasi rakyat yang ingin menciptakan perdamaian dan demokrasi santun dalam berpolitik.
"Bagaimana kita mau melakukan hal demikian sementara kami tidak memiliki uang banyak, berbeda dengan kandidat lainnya. Yang jelas kami tidak ingin menciderai pross demokrasi di Sulsel,” ujarnya.
Ditempat yang sama wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang , juga mengajak kompetitor lainnya untuk sama sama melaporkan kasus korupsi yang terjadi dipemerintahan yang dipimpin baik dari kalangan bupati dan walikota, sehingga dapat diketahui yang dapat bermian money politik itu siapa.
Karena yang dapat bermain money politik pada pilgub Sulsel ini, adalah orang yang memiliki uang yang banyak karena, Money politik itu dilakukan dengan dana yang cukup Besar.
"Kami ini pemimpin yang tidak memeiliki uang banyak untuk hal itu, dan kami juga akan menolak money politik karena akan berdamapk pada pengerusakan tatanam demokrasi," urainya. (rud)
Baca Juga :
- RSHD Luncurkan Kamar Khusus untuk Pasien Penyakit Jantung 7 menit lalu
- Ilham Janji "Hapus" Label Sulsel Terkorup 13 menit lalu
- Radar Bandara Adi Sucipto Mati 20 menit lalu