Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar mengklaim, distribusi logistik untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel di Makassar sudah mencapai sekitar 85 persen hingga H-2. Distribusi belum rampung tersisa pada distribusi kartu dan undangan memilih. Komisioner KPU Makassar, Armin mengatakan, KPU yakin distribusi kartu pemilih rampung pada H-1 atau hingga, Senin (21/1/2013) malam ini.
Kendati demikian, distribusi kartu pemilih dari petugas KPPS kepada pemilih rupanya masih bermasalah. Nurlaeli, warga BTN Tabaria, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Makassar mendapatkan dua kartu pemilih. Nama dan alamat tertera pada kartu pemilih sama, namun tempat pemungutan suara (TPS) berbeda.
“Kartu pemilih yang pertama sampai di rumah, TPS-nya di Hotel Clarion. Saya kaget, kok bisa sampai di sana. Kartu pemilih kedua, TPS-nya di TPS 12, Kelurahan Mannuruki. Sepertinya kartu pemilih kedua yang benar karena saya selalu memilih di TPS 12, pemilihan presiden, anggota legislatif,” katanya kepada tribun-timur.com, Minggu (20/1/2013).
Guru SMA Negeri di Makassar tersebut khawatir jika kartu pemilih pertama diterimanya adalah palsu. Di sekitar rumahnya, hanya dirinya menerima kartu pemilih dengan TPS di hotel berbintang.
Dikonfirmasi terkait kartu pemilih ganda, Armin mengatakan, hal tersebut dapat saja terjadi karena kesalahan pendataan pemilih. Bagi pemilih menerima kartu dan undangan pemilh ganda dapat mengembalikan satu di antaranya kepada petugas KPPS. “Tidak mungkin juga dua kali memilih, percuma kalau dua kartu pemilih,” ujar Armin.
Petugas KPPS diminta mengamankan kartu dan undangan pemilih jika ganda. Hanya satu dipegang pemilih. Hal ini untuk mencegah adanya penyalagunaan.