Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel dituding mulai melakukan pembiaran atas terjadinya penyerangan ke posko pemenangan Gubernur Sulsel terpilih Syahrul Yasin Limpo yang bermarkas di Jl Haji Bau Makassar.
"Kenapa polisi tidak menindak tegas pelaku rusuh yang menyerang ke posko kita. Sepertinya polisi sudah mulai melakukan pembiaran," teriak Irman Yasin Limpo di hadapan ratusan pendukung Sayang di Haji Bau.
Irman menilai bentuk pengamanan aparat kepolisian dinilai lemah dan tidak berdaya. "Kenapa mereka bisa lolos ke area kita. Sementara 2 SSK satuan Brimob Polda Sulsel sudah melakukan pengamanan ketat. Kami minta agar Kapolda segera merealisasikan janjinya menembak semua pelaku perusuh," ujarnya.
Diketahui, dalam penyerangan yang diduga dilakukan massa pasangan IA, empat relawan Sayang terpaksa harus mendapatkan perawatan medis lantaran terkena letupan senjata khas Palopo yakni papporo dan busur.
Adik kandung Gubernur Sulsel ini menilai, jika ada kandidat yang tidak puas dengan kekalahan yang dialami pada pilgub Sulsel.
Silahkan menempuh jalur hakum sesuai dengan aturan yang berlaku yakni melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atau MK. "Jangan malah membuat rusuh di Kota Makassar. Kalau anda tidak puas khususnya Aco sapaan akrab Ilham Arief Sirajuddin maka silahkan ke MK," tegas None sapaan akrab Irman.
Namun meski relawan Sayang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Irman tetap meminta kepada seluruh pendukung Kakaknya untuk tidak terprovokasi dan terpancing untuk melakukan perlawan.
"Kita serahkan dulu kepada pihak kepolisian. Jika polisi sudah tidak bisa mengurusi para pelaku penyerangan ke Posko kami maka dengan tepaksa kita akan bertindak tegas yakni melakukan perlawan," katanya.
Baca juga: