News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kriminalitas

Dikira Bunyi Katak Ternyata Rintihan Bayi

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR--Binatang buas pun tidak tega untuk membuang anak. Tapi, manusia yang dibekali akal ternyata lebih ganas dibandingkan hewan buas tersebut.

Di Blitar, tepatnya di Dusun Sembon, Kelurahan Satrian, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, digegerkan dengan penemuan bayi. Bayi malang itu ditemukan di belakang pondok pesantren Asyukur, tepatnya di bawah pohon Mahoni, yang berada di tegalan singkong atau dekat kali Gelondong.

Saat ditemukan, bayi berjenis perempuan dengan berat 2,4 kg dan panjang 45 cm itu dalam kondisi masih hidup. Hanya saja, kondisinya mengenaskan karena tergeletak di tanah, dengan tanpa alas dan selimut. Akibatnya, tubuhnya penuh tanah dan pasir.

Lebih mengharukan lagi, kepalanya dikerubuti semut karena masih banyak darah. Sedang, di bekas potongan pusarnya hanya dibalut tisu.

"Kami sebagai wanita tak tega melihatnya. Sungguh tega orangtuanya, masak anaknya sendiri kok dibeginikan. Kalau memang nggak mau dengan kelahirannya, ya nggak dibuang ke tempat sepi. Untungnya, ada warga yang menemukannya," ujar Ny Marni (45), warga desa setempat kepada Surya (Grup Regional Newspapers).

Bayi malang itu ditemukan Minggu (10/2/2013) sore sekitar pukul 17.30 WIB, oleh Edi Wanarno (34), warga Dusun Sambong, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Diceritanya, saat itu Edi hendak mencari ikan dengan cara menyetrum di kali belakang pesantren itu. Namun, langkahnya mendadak terhenti karena mendengar suara aneh. Sepintas, suaranya seperti katak yang sedang ketakutan akibat digigit ular.

"Saya sangat hafal dengan jenis suara seperti itu. Semula, nggak saya reken karena saya yakin itu suara katak sehingga saya biarkan saja. Namun, setelah lama saya perhatikan, kok ada yang aneh seperti mirip suara bayi. Cuma, suaranya nggak keras. Kemungkin, itu karena sudah lama menangis sehingga suaranya habis," ujar Edi ditemui di RS, tempat bayi malang itu dirawat.

Karena curiga dengan suara itu, Edi akhirnya mencari asal suara tersebut Ternyata, itu berasal dari bawah pohon Mahoni. Begitu berada di dekatnya, mata Edi langsung terbelalak karena kaget. Sebab, yang dilihatnya bukan katak melainkan bayi tak berdosa dengan kondisi mengenaskan. Selanjutnya, Edi memanggil warga yang rumahnya dekat TKP, Amir Burham (36).

Amir langsung mengeceknya. Melihat bayi itu telanjang bulat dan masih hidup, ia cepat-cepat pulang untuk mengambil sarung buat selimut. Seketika itu, warga langsung geger dan penasaran sehingga berdatangan ke TKP.

Tak lama kemudian, petugas Polsek Kanigoro tiba di TKP dan membawanya ke RS Cendana yang berada di Jl Raya Kanigoro. Hingga Senin (11/2/2013) siang ini, bayi tak berdosa itu masih dirawat di RS itu dan kondisinya kian membaik.

"Setelah dirawat dengan diberi minum susu, kondisinya sudah membaik dan menangisnya sudah keras," kata dr Renny Padma (34), Direktur RS Cendana, Senin (11/2/2013).

Diperkirakan Renny, saat ditemukan, bayi itu baru dilahirkan atau berumur 4 sampai 5 jam. Itu diketahui dari kulit bayi, yang masih memerah. "Itu dilihat dan ciri-ciri menangis juga," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini